"Taehyun-ah, dimana Yeji?" Yeonjun membuka pintu ruangan kerja Taehyun secara kasar, dirinya terlihat semakin panik ketika mendengar bahwa sang istri tercinta dikabarkan masuk kedalam rumah sakit.
Sedangkan Taehyun? Pria itu hanya tersenyum sembari duduk santai dengan segelas kopi ditangannya.
"Wah hyung santai! Jangan kawatir Yeji nuna baik-baik saja kok, sebaiknya kau duduk dulu." ujar Taehyun sembari tertawa kecil.
Yeonjun yang diperlakukan seperti itu mana bisa sabar, dia baru saja kehilangan seseorang dan sekarang ketika mendengar Yeji masuk kerumah sakit membuatnya tambah panik, untuk mengucapkan kalimat santai saja ia tak mampu.
"Taehyun-ah aku sedang panik, mana bisa santai!" pekik Yeonjun sambil menghempaskan tubuhnya kekursi.
Yeonjun menatap Taehyun yang tengah menahan tawanya. Bagi Yeonjun keadaan saat ini tidak ada lucunya sama sekali, lalu mengapa Taehyun tertawa? Sangat tidak jelas!
"Taehyun-ah!"
"Okey hyung sabar! Setelah mendengar hal ini kau pasti akan bahagia," ucapnya sembari meletakan kopi dan menatap lurus kearah Yeonjun.
"Maksudmu?" Yeonjun yang tak mengerti tentu saja merasa bingung, ia berfikir; Kang Taehyun apa-apaan jangan bermain teka-teki.
"Selamat Yeonji akan punya adik!"
Shock? Bahagia? Tentu saja, siapa yang tak akan bahagia bila akan menjadi seorang ayah kembali, namun mengingat hal buruk yang sedang terjadi sepertinya membuat kebahagiaan Yeonjun terasa kosong.
Taehyun mengeryit tak paham ketika melihat ekspresi hyungnya ini. Awalnya Pria itu nampak bahagia namun tak selang berapa lama menjadi murung.
"Hyung kau kenapa? Seharusnya kau merasa senang, bukan? Kenapa kau malah murung?"
Yeonjun yang mendengarnya hanya dapat tersenyum kecut. "Yeonji diculik, Yeji hamil. Aku bingung harus bahagia atau sedih."
Taehyun? Pria itu langsung terduduk lemas ketika mendengar si gadis kecil yang telah ia anggap seperti keponakan sendiri itu telah diculik, "Kau bercanda, hyung?"
Yeji merenung di balik salah satu kamar rawat yang ada dirumah sakit. Dirinya bimbang harus sedih atau bahagia, penantiannya untuk memberi Yeonji seorang adik telah tercapai. Tapi, Yeonji sendiri malah hilang diculik orang. Yeji mau menangis saja rasanya.
Tangannya mengelus-ngelus perutnya yang nampak masih rata, "Hai sayang yang baik-baik ya didalam sana, bunda janji akan mencari kakakmu."
Yeji mencekal air matanya dan kemudian tersenyum getir sebelum akhirnya ia mendengar seseorang menyebut namanya.
"Yeji-ya?"
Yeji menoleh, ketika melihat itu air matanya kembali mengalir. Kali ini terasa begitu deras, sosok orang yang datang dan menyebut namanya langsung memeluk dirinya begitu saja sembari memberi kecupan hangat didahi milik Yeji.
"Yeonjun maaf--" Yeji semakin mengeratkan pelukannya, Yeonjun sendiri mengelus-elus pelan punggung sang istri berupaya memberikan ketenangan dan kehangatan.
"--Yeonji diculik," sambungnya yang membuat Yeonjun menangkup kedua pipi Yeji.
"Aku tau, kita akan cari bersama-sama, oke?" Yeonjun berucap begitu lembut sehingga membuat Yeji semakin menangis karena semakin merasa bersalah.
Sungguh Yeji benar-benar menyesal, ia berfikir seandainya ia tak mengikuti permintaan Yeonji, dan seandainya ia tetap berada disamping Yeonji mungkin gadis kecil itu tetap berada disini.
"Berhenti menangis Yeji-ya, Taehyun bilang kau tidak boleh terlalu sedih dan kelelahan, itu akan berpengaruh pada janin yang ada didalam kandunganmu."
Yeji hanya dapat mengangguk lesu meski air matanya tak bisa ia bendung, setidaknya ucapan manis dari Yeonjun dapat menghangatkan hatinya.
Soobin baru saja pulang dari rumah Lia, saat dirinya akan berniat untuk berlayar kedalam mimpi, secara tiba-tiba ponselnya berbunyi dan membatalkan semua perlayaran yang akan ia tumpangi nantinya.
Soobin sedikit bedecak kesal, namun setelah melihat nama siapa yang tertera diponselnya ia menjadi semakin kesal, "Yeonjun hyung menelponku karena kurang kerjaan atau bagaimana?"
Karena pusing akan deringan ponsel yang terus berdering tanpa henti membuat Soobin dengan cepat membuka panggilan tersebut.
"Ya halo, hyung?" tanyanya dengan suara yang cukup melas.
"Bin, kau ke apartemenku sekarang!"
Soobin kembali berdecak, sungguh dia baru saja mau tidur tapi Yeonjun dengan seenaknya menyuruhnya datang ke apartemen? Okey, Soobin mau marah sekarang.
"Hah kau gila hyung, aku tidak mau! Aku mau tidur by--"
"Yeonji diculik."
"HUH! APA?" Terkejut? Tentu saja bahkan rasa kantuknya mendadak hilang begitu saja.
"Hyu-- ya dimatikan!" Soobin mau membalas ucapan Yeonjun namun sialnya hyungnya itu mematikan ponsel secara sepihak.
Buru-buru Soobin mencuci wajah dan keluar dari rumahnya, ia tahu sepertinya keadaan benar-benar genting bahkan saking terburu-burunya ia tak sadar bahwa baju yang ia pakai setengah basah. Meski saat bertemu orang-orang yang ada dirumahnya dan memperingatkan akan bajunya yang basah, Soobin seakan tuli dan tak peduli. Baginya sekarang membantu hyungnya adalah hal yang terpenting.
"Bodoh masalah baju yang terpenting aku bisa membantu Yeonjun hyung!"
"Tapi aku heran! Bisa-bisanya orang menculik Yeonji, padahal gadis kecil itu banyak maunya. Apa tidak stress nantinya?"
PCR_4 September 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy CHOI YEONJUN ft. HWANG YEJI (Off)
FanfictionAku akan berusaha jadi ayah yang baik buat Yeonji:) -choiyeonjun Cr. 15 September 2019 This story is purely the result of the idea of my mind