The Prestige

725 238 260
                                    

I promise for follow and vote this story.

Nah loh udah janji, tepatin tepatin, wkwk.

🕊🕊🕊

Chapter 1

Tiga mahasiswa baru saja keluar dari ruangannya, padahal kelas telah berakhir sejak beberapa menit lalu. Bukan mempelajari ulang materi yang didapat ataupun mengerjakan tugas, melainkan mendengarkan petuah panjang sebagai hadiah atas apa yang mereka perbuat.

Mereka tidak lain adalah Agam, Davi, dan Zavier, mahasiswa semester tiga dengan kelakuannya yang ada-ada saja. Sebenarnya yang membuat ulah barusan bukan tiga serdadu, melainkan sejoli; Agam dan Davi. Sedangkan Zavier yang anteng-anteng saja, selalu diikutsertakan seolah penanggung jawab ulah kedua temannya.

Bagaimana Agam dan Davi tidak kena omelan, bayangkan saja mereka membahas video syur selebriti yang sedang trending topic disaat jam diskusi. Parahnya lagi, teman kelasnya ikut nimbrung dan berbisik meminta link bejat itu. Alhasil dua manusia itu ditetapkan sebagai tersangka inefisien diskusi mata kuliahnya.

"Thanks ya bro, udah bantu lepas dari omelannya pak Tono." Ujar Agam menepuk pundak Zavier yang masih memperhatikan arah depan dengan satu tangan di saku celana tanpa berniat merespon ujaran temannya.

Agam, Davi, dan Zavier yang kini berjalan di koridor kampus, menjadi sorotan para mahasiswi-yang tadinya serius pada dunianya sendiri kini beralih pada mereka. Sebenarnya bukan mereka, lebih tepatnya Zavier seorang yang dilabeli mahasiswa baru dengan pribadinya yang berusaha ditaklukan para perempuan.

"Blegug si Didit minta pas pak Tono di belakang kita." Tambah Agam lagi, menggerutu.

"Mana tadi jaringan gue loading mulu jadi ngga bisa mastiin kan lakonnya siapa," Respon Davi parah.

"Khekk khemmm" Zavier sengaja berdeham karena merasa risi akan pembahasan kedua temannya.

"Eh iya Vier, menurut lo pelakunya bakal kena sanksi apa ya?"

"Pastinya bakal dihujat netizen," serobot Davi.

"Maksud gue tu dari lembaga hukum."

"Mana ada sampe hukum, orang baru dipanggil aja udah backingan pengacara. Inget broh, cuan bisa mengalahkan pasal."

"Inget nggak lo sama kasus nenek Asyani yang sampe dibawa ke jalur hukum karena kayu. Sedangkan mafia pajak negara yang ngerugiin milyaran rupiah malah ngajuin banding setelah divonis. Bahkan pas dihukum aja dia bisa seenaknya keluar masuk tahanan, ditambah bawa barang pribadinya ke tahanan. Ngelunjak nggak tuh." Cerocos Davi berkobar.

"Ya.. tau sendirilah potret hukum negara kita, runcing ke bawah tumpul ke atas."

"Nah itu, makanya nggak usah mikirin pidana pelaku kasus video syur yang lagi viral. Apalagi dia selebritis man. Gue yakin setelah kasus ini reda endorse an nya membludak."

Agam manggut-manggut tertawa, "bener juga sih, kayak udah jadi ciri khas habis kena kasus naik daun. Btw, tumben Dap lo nyala. Ada rencana pindah jurusan hukum lo?" celetuk Agam menepuk bahu Davi, yang biasa ia panggil Dapi.

"Iya semalem habis gue charger, gara-gara lewat di tl. Ya kali ngga gue tonton." Sontak Davi mendapat toyoran dari Agam, disusul tawa seolah tau maksud Davi "Kampret lo."

Epiphany of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang