Speculation

440 122 101
                                    

Janji bakal follow dulu sebelum baca dan tinggalin jejak habis baca👍🏻

Mari kita saling sapa
Ig: novitasrputri_

Selamat membaca...

🕊🕊🕊

Chapter 9

Seperti kata pepatah, bergaul dengan penjual minyak wangi akan memberikan aroma wangi juga dalam dirinya. Begitu pula dengan Jeslin sekarang yang ikut tertular Hani, temannya yang rajin. Dan kini mereka tengah mengerjakan tugas disalah satu meja kantin meski sesekali keduanya menjadi tatapan mahasiswa lain.

Jeslin dan Hani duduk berhadapan dengan masing-masing laptop dan buku di depannya. Pertemanan mereka begitu baik sejak satu kelas di sebuah SMA, dan berjalan hingga sekarang. Tidak hanya Jeslin dan Hani tetapi masih ada dua temannya lagi yang berbeda fakultas di kampus yang sama.

"Jeslina Victoriaa, kemana aja lo nyibuk mulu," interupsi Cesa yang baru tiba bersama Karin mengejutkan Jeslin dan Hani.

"Honey kuuu," seru Karin tidak mau kalah merentangkan kedua tangannya ke depan hendak memeluk Hani, namun diurungkan karena celetukan Cesa.

"Dih lesbong ya kalian, mau peluk-peluk gitu,"

"Heh enak aja. Gue tu kangen banget kali sama Hani, jarang banget ketemu," Karin mencebikkan bibirnya.

Cesa berdeham, "kayaknya Jeslin nggak ada bedanya deh sama Hani--"

"Gue juga kangen Jeslin," sambar Karin begitu saja dengan cengirannya.

"Bisa nggak sih kalo dateng tu tenang," Jeslin merotasikan bola matanya, merasa terusik.

"Kali-kali atuh Jes, kangen gue keributan kita. Lagian cuma beda fakultas aja susah banget buat ketemu, gimana kalo beda kampus." Tambah Karin.

"Nih tugas, nggak sadar datengnya." Deham Jeslin pada laptop di hadapannya yang menampilkan pemrograman excell.

"Mau lo tunggu sampe lulus juga tugas notabene nya ya tetep banyak. Nah tinggal kitanya aja yang nge-manage waktu." Dalih Hani.

"Yaps, bener binggo."

"Like-like your say." Kalau Karin selalu sepihak dengan Hani, Cesa adalah kebalikannya. Dan mereka berempat pun tidak pernah mempemasalahkan hal itu sejak SMA.

"Gue pesenin minuman ya buat kalian." Tawar Hani lalu beranjak.

"Jes, lo nggak pengen gitu kita have fun kayak dulu. Gue ngerasa pertemanan kita makin renggang, apalagi habis lo putus sama Reymon dan ngejar Zavier." Ujar Cesa.

Mata Jeslin yang sebelumnya fokus pada tugasnya kini beralih pada Cesa tanpa ekspresi, membuat Karin yang tidak mau ikutan, pura-pura sibuk dengan ponselnya.

"Posisi kita sekarang udah beda. Apalagi ngeliat tugas sekarang yang nggak kayak SMA ditinggal have fun, h-1 udah dapet jawaban. Gue pribadi ngerasa, berjalannya waktu pola pikir manusia pasti berubah, lebih paham karena semakin dewasa." Kalimat terakhir Jeslin sedikit menohok Cesa.

Merasa keadaan canggung, Hani pun kebetulan datang dengan cerianya mencairkan suasana.

"Hola-hola, gue buatin nih minuman untuk kalian." Jangan heran kalau Hani yang membuatkan minuman, karena salah satu pemilik kantin adalah saudaranya.

"Uww thanks, Hani." Hani tersenyum sebagai balasannya.

"Iyain deh. Btw mau ngapain kita mumpung ngumpul gini?" Singkat Cesa, lalu mengalihkan topik.

"Gimana kalo kita body treatment? Atau nggak ke rides to play?" Semangat Karin.

"Ribet deh itu, yang simpel aja." Usul Hani.

Epiphany of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang