Snowman

559 181 113
                                    

PLEASE DONT BE SILENT READERS. CS I NEED UR SUPPORT WITH VOTE AND COMMENT.

WELCOME, AND I HOPE UR ENJOYING THIS READING

🕊🕊🕊

Chapter 5

Bangun pagi bagi Zavier adalah hal yang mudah dan sudah menjadi kebiasaannya. Karena dengan bangun pagi dia bisa menggunakan waktunya untuk memberesi tugasnya atau sekadar membaca buku hingga olahraga. poinnya, berangkat ke kampus tanpa tergesa-gesa.

Seperti sekarang, Zavier yang sudah siap dengan kemeja casualnya yang dipadupadankan dengan snikers putih dan bagpack dibahu kanannya. Dan jangan lupa, hoodie abu yang selalu ia kenakan untuk melindungi kostum juga diri dari dinginnnya pagi. Fyi, abu-abu adalah warna kesukaan Zavier.

"Mama papa?"

Mendengar intonasi akhir tanpa tau kalimat lengkap dari Zavier, sudah membuat Helen paham maksud kakaknya.

"Di kamar kali," jawab Helen seadanya sembari menikmati menu pagi buatan mamanya. Selang kemudian, dia mendengar decitan kursi-beranjaknya Zavier dari sarapan.

"Mau berangkat, kak?"
Zavier melangkah begitu saja meneteng helm full face nya tanpa merespon adiknya yang menurutnya retorik.

"Mam-" belum usai Helen menyeru, dengan santainya Zavier memotong.

"Jangan ganggu momen paginya mama sama papa. Gue belum mau berangkat."
Peringat Zavier membuat Helen memanyunkan bibirnya sembari menatap kakaknya sebal.

"Punya abang 1 nyebelin banget. Mana dingin, pelit ngomong lagi. Rasanya Helen pengen terlahir lagi jadi anak pertama." Ucapnya sendiri sambil membayangkan dia dan kakaknya bertukar posisi, akan ia semena-menakan kakaknya itu.

Saat Zaveir menstater motornya memanaskan mesin, Kinan keluar bersama Helen.

"Engga sarapan dulu, kak?" melihat mamanya keluar rumah, membuat Zavier pamit lalu mencium tangan mamanya.

"Udah ma. Berangkat dulu ya."

"Iya, hati-hati. Jangan ngebut ngendarain motornya." Angguk Zavier lalu mendapat panggilan dari adiknya.

"Kak Zavier..."

"Berangkat bareng?" bukannya menyaut, malah balik bertanya. Begitulah Zavier dan kepribadiannya yang sulit diartikan.

"Kalo udah punya pacar kenalin ke Helen ya. Mau Helen ajak buat temen jalan." Celetuk Helen menggoda kakaknya.

"Hust, kamu ini sukanya pacar-pacaran aja." interupsi Kinan.

"Ya abis, udah 20 tahun jomblo mulu. Belum bisa ngelupain tali puser ya kak, haha."

"Dasar ga jelas." Gumam Zavier sebelum akhirnya melajukan kendaraannya dan meninggalkan tawa ledekan adiknya.

"Yah yah pasang muka datar lagi.."

Kinan dengan senyumnya yang tipis menggelengkan kepalanya akan kelakuan tiap hari kedua anaknya yang jarang akur tetapi cukup menghibur.

Epiphany of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang