Give your appreciation after read this story.
Are you ready?
Happy reading & enjoying
🕊🕊🕊
Chapter 12
Di pagi weekend ini Zavier sudah rapi dengan casual rumahannya, kaos silver dengan celana yang senada selutut. Ia berjalan ke meja dan mendudukkan diri pada bangku yang disebelahnya terdapat rak dengan buku-buku--yang menjadi tempat ternyamannya di kamar. Tangan Zavier yang menggenggam lightpen mulai mahir mengisi layar tabletnya yang semula bersih menjadi sebuah desain.Ketukan pintu kamarnya yang tidak tertutup terdengar dan menampilkan sosok Kinan, mama Zavier dengan nampan berisi resep baru yang dicobanya.
Kinan tersenyum pada Zavier, si sulung yang tenang dan dingin juga kebanggaannya.
"Banyak tugas ya?" Tanya Kinan setelah meletakkan nampannya, lalu melihat pekerjaan Zavier.
"Bagus, kak. Cuma kurang sejajar aja." Koreksi Kinan, membuat Zavier mengangguk dan memperbaikinya.
"Sendirian ma?" Zavier membuka suara sembari menyomot camilan yang dibawakan mamanya.
Kinan menggeleng, "kan ada kakak." Senyum Kinan menggoda, membuat Zavier pasrah.
"Maksudnya nggak sama papa?"
"Papa baru aja pergi cari alat-alat kantornya." Zavier mengangguk-angguk dengan mata yang masih tertuju pada tabletnya.
"Ya udah lanjutin tugasnya, mama tinggal ya." Kinan mengusap penuh kasih pundak Zavier, "jangan lupa minum juga istirahat." Tambahnya sebelum akhirnya pergi dan Zavier kembali sendiri.
Waktu berjalan tanpa terasa, membuat Zavier selesai akan tugasnya dan merebahkan diri pada king sizenya. Melihat ponsel tergeletak di sebelahnya karena terakhir semalam ia buka, Zavier pun meraihnya dan langsung disambut dengan notifikasi berbagai sosmednya. Hingga ada sebuah notif yang membuat Zavier teralihkan, akun yang tidak dikenali mengiriminya pesan.
@kenned.jon
📩Hii Vier, how are you? Do you still live in place before?Kedua alis Zavier bertautan membaca pesan itu, terlebih lagi bahasa asing. Dengan rasa ingin tahu, ia membuka akun itu dan ternyata..
"Jonath?" Tidak selang lama, akun itu memanggilnya, membuat Zavier kian terkejut.
"Hello, whatsupp bro.." sapa antusias seseorang yang terdengar sama seperti beberapa tahun lalu.
"Zavier, why you not reply my message?"
"Are you still there, Vier?" Kesalnya karena tidak ada tanggapan apapun dari lawan bicaranya, membuat Zavier berdeham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany of Love
ChickLitBerawal dari tindakan tak terduga dengan menerima tantangan tanpa berpikir panjang dari lawan mainnya. Dialah Zavier Rifaldo Gustian, manusia dengan pamornya yang tinggi, berspekulasi ingin menyangkal pemikiran orang-orang terhadap dirinya. Zavier m...