Act

316 72 9
                                    

Welcome to my work
.
Enjoy & Happy reading guys🍒

🕊🕊🕊

Chapter 16

"Jeslina Victoria," yang dipanggil namanya pun menoleh--mengerutkan dahi tidak mengenali orang yang memanggilnya.

"Siapa lo?" Tanya Jeslin.

"Nggak penting. Intinya gue nyamperin lo kesini cuma mau ngasih tau, kalo lo suka sama cowok nggak usah buat masalah sama ceweknya."

"Apa-apaan lo dateng-dateng nyolot."

"Bersikap seolah nggak ngelakuin apa-apa. Gue tau lo kemarin ngunciin temen gue di toilet SPBU. Cara lo tu no-rak tau nggak sih." Ujar Belva tanpa basa-basi sedikit emosi diikuti penekanan dikalimat akhir.

FLASHBACK ON

"Bukannya itu ceweknya Zavier?" Tanya Cesa memastikan bahwa perempuan yang berada di lampu merah seberang memang ia kenali.

"Iya iya, si Izora kan," imbuh Karin.

"Ikutin dia." Titah Jeslin yang sebelumnya diam kini memiliki rencana.

"Bukannya lo baru isi bensin ya, Jes?" Heran Karin saat mobil Jeslin memasuki area SPBU.

"Udah diem aja deh lo." Karin yang dengan tingkat kekepoannya yang tinggi seketika dibuat kicep.

"Lo ada rencana apa Jes?" Jeslin tersenyum picik, Cesa selalu saja andal menebak gelagatnya.

"Ces, lo ikut gue."

"Kalian mau ngapain?" Tanya Hani polos yang tidak mendapat jawaban apapun.

"Gimana?"

"Aman Jes, udah gue bocorin ban sepeda motornya."

"Bagus."

"Haha, pas banget keadaan sepi. Moga-moga ampe malem deh kekunci di toilet." Cesa bersorak atas ulahnya barusan.

"Mampus lu Ra," seru Jeslin dalam hati.

• • •

"Loh, kok nggak bisa kebuka?" Zora bersikeras membuka knop pintu toilet, namun begitu sulit untuk dibuka.

"Mas, mbak, tolongin.. saya kekunci di toilet," seru Zora sembari menggedor-gedor pintu berharap ada yang mendengar suaranya dan membantunya. Namun tidak ada tanda-tanda kedatangan seseorang.

"Astagah, kenapa mesti lowbat sih ponselnya."
Resah Zora mendapati ponselnya yang tidak bisa menyala.

"Siapapun di luar, tolongin saya.." Zora terus berseru mencari pertolongan sambil menggedor-gedor pintu.

"Excuse me, someone is inside?" Interupsi seseorang dari luar, yang seketika membuat Zora menyaut.

"Iya, tolongin saya kekunci di toilet."

"Bisa minggir ya, saya dobrak pintunya."

"Iya," balas Zora lalu menjauhkan diri dari pintu.

BRAKKHHH, pintu terbuka kencang begitu saja memperlihatkan sosok yang ia kenal.

"Zavier?"

"Lo ngapain disini?"

Zora dan Zavier sama-sama terkejut dan bertanya-bertanya sebatas dalam hati. Mengapa dia bisa kekunci di toilet?
Mengapa dia bisa kebetulan disini?

"Maaf ada keributan apa ya?" Seorang pegawai SPBU menginterupsi setelah mendengar dobrakan pintu dari Zavier tadi.

"Saya tadi kekunci di toilet pak. Entah siapa yang ngunciin tapi saya yakin itu dari luar. Dan kebetulan temen saya dateng, buat nolongin saya."

Epiphany of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang