Follow dulu sebelum baca tuk tau update an terbaru chapter EoL👌
.
Saling support gais, tinggalkan jejak kalian berupa vote nya, ya
.
Siap meramaikan komentar? Cekidot🕊🕊🕊
Chapter 8
Tepat di parkiran, Zora mendapat pesan masuk. Sesaat ia teringat, lantas hal itu digunakan untuk mencari tau rasa penasarannya tadi.
"Fan, gue nggak pulang bareng kalian ya."
Fandi mengernyitkan dahinya, "Kenapa?"
"Ada urusan sama Belva." Fandi mengangguk-angguk.
"Oke. Tapi lo nanti pulang sendiri dong? Gue tungguin disini aja ya."
Degan cepat Zora menggeleng. "Engga usah, lo duluan aja sama yang lainnya."
Mau disangkal bagaimanapun, Zora tetaplah Zora yang kekeh pada pendiriannya.
"Sorry, ya," ujar Zora, lalu tanpa menunggu lama, segera kembali masuk ke kampus Belva setelah mendapat anggukan dari Fandi.
Zora bercelingak-celinguk mencari Belva yang katanya ingin mememuinya di koridor gedung 7, tapi nyatanya gerangan itu tidak terlihat batang hidungnya. Mata Zora yang menjelajah, tidak sengaja mendapati Axel di ujung koridor. Namun, ada laki-laki berbadan besar di belakang Axel, yang pasti tidak Zora kenali. Dia tidak tau apa yang terjadi pada adik sepupunya, yang pasti ia melihat ketegangan disana juga perasaan khawatir pada Axel.
Melihat seseorang beralmamater kampus ini, membuat Zora memanggilnya tuk meminta tolong.
"Mas, mas sepertinya ada yang mau beranten disana." Tunjuk Zora lantas laki-laki itu beranjak ke TKP, sebelum akhirnya berujar,
"Lagi-lagi Axel, tu junior emang nggak ada obat ya biar nggak berulah lagi. Itu ngapain juga ada si Reymon disana," gerutu laki-laki itu beralih heran, membuat Zora bertanya-tanya sendiri 'lagi-lagi Axel?'
"Thanks ya, gue samperin mereka dulu biar pada bubar." Laki-laki itu pergi setelah Zora mengangguk penasaran.
Belum sempat satu pukulan Axel melayang pada rahang tegas Zavier, ketua senat kampus mereka datang.
"Hei hei hei, mau berulah apalagi lo, Xel?"
Axel segera mengurungkan kepalan tangan disisi tubuhnya, dan membuang muka ke sisinya.Damn, nyaris dikit lagi. Umpat Reymon dalam hati.
"Lo ngapain, Mon?"
"Oh, ini Ndra, tadi gue pas lewat liat mereka mau kelahi jadi gue samperin aja." Bohong Reymon, dengan gurat friendly nya yang kebetulan juga Andra ini satu angakatan dengannya.
Zavier merotasikan bola matanya sembari tersenyum kecut akan drama mahasiswa yang selalu mencari ulah dengannya. Ia terlalu masa bodoh dengan kejelekan karakter orang, toh kebenaran akan terungkap dengan seiring berjalannya waktu tanpa bersusah payah menjelaskan.
"Nyamperin tanpa niatan bubarin?" Tanya Andra, membuat Reymon terpojokkan. 'Shit'
"Udah sana pada ke depan, ngerayain kemenangan kampus kita." Ajak Andra.
"Gue duluan." Tidak mau berlama-lama berhadapan dengan seniornya, Axel pergi begitu saja.
'Gue bisa peralat tu anak buat ngasih pelajaran ke Zavier. Axel, Axel terlalu berani tapi bego.' Suara iblis Reymon dalam hati melihat kepergian Axel.
Kejadian di kantin sebelumnya yang kebetulan Reymon lihat, saat Zavier mendapat tumpahan minuman dari Axel menjadikan Reymon yang picik untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan menjadikan Axel sebagai peralatnya menjerakan Zavier tanpa harus turun tangan, demi terjaga citranya sebagai putra basket kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany of Love
ChickLitBerawal dari tindakan tak terduga dengan menerima tantangan tanpa berpikir panjang dari lawan mainnya. Dialah Zavier Rifaldo Gustian, manusia dengan pamornya yang tinggi, berspekulasi ingin menyangkal pemikiran orang-orang terhadap dirinya. Zavier m...