Bad Luck

580 215 144
                                    


Apabila usai membaca part ini kalian menyukainya, jangan lupa berikan bintangnya, ya. Kalo berkesan berika komentarnya juga. Karena hal itu mungkin sepele untuk kalian, namun begitu berarti bagi diriku.

Jangan lupa follow untuk tau update an nya!!!

🕊🕊🕊

Chapter 2

Suara riuh dari manusia di tribun lapangan basket seakan menembus hingga gedung fakultas lainnya. Saling sorak sorai menyemangati tim masing-masing. Salah satunya Jeslina Victoria yang harap-harap cemas pada Zavier.

Sedikit tentang hubungan Jeslin dan Zavier; sebelum putusnya dengan Reymon, Jeslin berteman baik dengan Zavier dan singkatnya ia menaruh perasaan. Karena hal yang tidak dia rasakan saat pacaran dengan Reymon seolah terasa saat bersama Zavier, toh perlakuan Zavier pada dirinya dikategorikan umum biasa saja, dingin.

"Mon, Mon," Tirta mengoper bola oren dan dengan sigap Reymon menangkapnya.

Seperti tidak ada harapan untuk lawan saat bola berada ditangan Reymon. Dia begitu ahli dalam melakukan taktiknya sebelum pada akhirnya, "yashh." Reymon kembali mencetak poin untuk timnya. Dan pertandingan terus berlanjut, demi sebuah kemenangan.

Zavier tidak begitu jago dalam basket tetapi dia sering menonton pertandingannya yang ditayangkan disebuah chanel, dan kini dia bisa merebut bola lawan yang diumpankan pada Tirta. Demi sebuah poin, Zavier sedikit tergesa dan membidik singkat bola yang akhirnya tidak tepat sasaran masuk ring.

Seperti kilat yang tiba-tiba menyambar, bola oren sudah kembali dikuasai Reymon. Begitu jelas dari tribun bahwa Reymon lah pemain dengan badan berpostur paling besar dan tinggi, sangatlah atletis. Tidak sulit bagi Reymon untuk mengelabui lawannya, hingga lagi dan lagi tembakan berhasil ia cetak tepat sebelum peluit panjang terdengar-pertandingan pun selesai.

Kemenangan jatuh pada tim Reymon dengan skor 15-12, dan kelakuaannya tebar-tebar pesona pun aktif kembali. Apalagi saat para perempuan memuji karena permainannya, membuat Jeslin yang kini berdiri di bibir lapangan merotasikan bola matanya, lalu menghampiri Zavier dan teman-temannya.

"Nih,"

Zavier menenggak minuman yang Jeslin bawakan hingga setengah.


'Plis Vier, karisma lo bikin gue nggak bisa nahan perasaan kalo gue suka sama lo.' Debat Jeslin dalam hati.

"Thanks ya, Jes." Ujar Agam yang juga dibawakan minum-mewakili teman-temannya, yang mendapat anggukan dari Jeslin. Kadang Agam sampai terheran, perempuan sebaik Jeslin bisa-bisanya disakiti oleh Reymon hingga ia meminta putus. Dan sekarang dicampakan Zavier yang begitu kentara bahwa sikap Jeslin menyukainya.

'coba lo nengok gue, Jes pasti-' batin Agam lalu refleks menggeleng, "kenapa, Gam?" tanya Jeslin yang melihat guratnya.

"Nggak papa, leher gue kayak keram gitu."

"Yang main tu kaki-tangannya, bisa-bisanya ya lo leher keram, blog." Celetuk Davi, yang mendapat tatapan kesal Agam-malas meladeni. Ditambah kesal juga karena kalah.


Reymon cs datang, dengan gelagat angkuhnya, menghampiri Zavier dan temannya.

"Ternyata kemampuan lo cuma sampe segitu, ngga sebanding sama permainan gue." Seringai Reymon yang diikuti tawa oleh teman-temannya.

Epiphany of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang