Chapter 21 : ~ Secret Garden ~

142 26 10
                                    

Lie to me baby, lie, lie to me.

****

(Masih lanjutan chpt kemarin~)

Aku menatap Akashi dengan tajam. Dia menaikkan sebelah alisnya.

"Ada apa?"

Aku tidak menjawab, mataku masih menatapnya hingga aku berbalik ingin pergi. Tapi, tidak jadi lagi karena dia menahan tanganku.

Aku menghela nafas.
"Ada apa?" Tanyaku mencoba sabar.

Dia terdiam beberapa saat,
"Ikut aku," lalu menarikku.

Dari belakangnya aku menatapnya bingung. Dia membawaku ke halaman belakang mansion. Bahkan sampai memasuki taman labirin.

Aku mulai sedikit takut, apa yang ingin dilakukan orang ini padaku di tempat seperti ini?

"Kau mau membawaku kemana?" Tanyaku.

Dia tidak menjawab. Tangannya terus menarikku, beberapa belokan kami lewati, aku sendiri bingung dengan dirinya yang terlihat hafal dengan jalanan di labirin ini.

Aku ingin protes dan pergi dari sini. Tapi, itu adalah keputusan yang sangat buruk karena aku tidak tahu jalan di labirin ini. Sebaiknya aku mengikutinya saja. Jika dia macam-macam, aku tidak peduli lagi meski akan harus tersesat disini.

Kami berhenti berjalan di depan sebuah pintu kayu dengan permukaannya dijalari tumbuhan berambat. Dari belakang aku menatapnya bingung ketika dia membuka pintu itu dengan sebuah kunci.

"Kenapa kau membawaku kesini?" Tanyaku tidak bisa lagi menahan diri untuk tidak bertanya.

"Kau akan tahu nanti," dia membuka pintu itu.

Aku ditarik masuk ke dalam olehnya. Angin tiba-tiba berhembus mengenaiku hingga aku menutup mata. Saat mataku terbuka, aku melotot tidak percaya.

Di dalam tempat ini sangat cantik. Dengan satu gazebo di tengah-tengah, dikelilingi berbagai macam bunga yang indah.

Aku mengembangkan senyum. Melepas genggaman Akashi, lalu berjalan ke arah bunga mawar berwarna merah yang menarik perhatianku.

"Siapa yang merawat tanaman ini?" Tanyaku memerhatikan bunga itu.

"Aku."

Aku menoleh dengan cepat.
"Ha?"

"Kau tidak tuli 'kan?"

"Orang yang sangat sibuk sepertimu merawat taman ini? Sendiri? Aku tidak percaya," ucapku dengan nada terkejut.

"Aku serius. Ini taman rahasia, para pelayan bahkan si trio sengklek tidak tahu tempat ini. Hanya aku sendiri yang tahu,...sebelum aku membawamu kesini."

"Lalu kenapa kau menunjukkan tempat ini padaku?" Tanyaku. Penasaran.

"Seperti yang kau bilang tadi, aku orang yang sangat sibuk. Aku tidak punya waktu lagi untuk mengurus tanaman ini. Jadi--"

"Jadi kau membawaku ke sini untuk mengurus tanaman disini?" Aku memotong ucapannya.

Dia terdiam beberapa saat. Lalu menjawab,
"Kau benar,"

The Billionaire ( Milliarder! Akashi x Agent! Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang