Chapter 39 : ✨ Gelud ✨

151 23 18
                                    

________

Akashi mengendari mobilnya dengan kecepatan yang sedang. Seharusnya, Gunawan yang membawa mobil ini, tapi anak itu kabur dengan alasan sibuk. Untungnya, setelah dihajar Karma selama, hanya luka lebam yang bertambah dan gusinya yang berdarah. Mungkin Karma dalam mode tidak serius semalam.

Suara decitan ban bersamaan dengan mobil putih berhenti di depannya setelah melakukan drift(?). Itu spontan membuat Akashi menghentikan mobilnya. Saat mata dwiwarnanya melihat plat nomor di mobil itu, dia memutar kedua bola matanya lalu menghela nafas.

"Levi," Akashi keluar dari mobil saat sosok Levi keluar dari mobilnya. Membawa sebilah pedang. Untungnya jalanan sedang sepi.

"Kau mau apa?" Tanya Akashi sinis.

"Kau pikir sendiri, bocah!!"

Tanpa aba-aba, suara gesekan pedang terdengar bersamaan dengan ayunan pedang Levi yang mengarah kearahnya. Akashi melompat kebelakang, menghindari serangan mematikan tadi.

"Apa kau datang kesini untuk merusak wajahku?"

"Itu salah satu alasannya," Levi menyerang Akashi brutal. Mengayunkan pedang dengan lihai, memutar badannya, melayangkan tendangan tepat di wajah Akashi.

"Apa karena F/N?" Akashi meludah kesamping, darah keluar dari mulutnya. Dia masih duduk di atas aspal.

"Menurutmu bagaimana?" Pedang dia buang, Levi menarik kerah baju Akashi lalu meninju wajah yang selalu saja membuatnya jengkel sebanyak tiga kali.

Akashi tertawa, Levi berhenti meninjunya.

"Ada yang lucu, huh?"

"Kau kejam seperti biasa, ya?"

"Tidak separah dirimu," dia kembali melayangkan tinjunya, tapi ditahan Akashi dengan tangan kanan.

"Bisa kau tahan nafsu bertarungmu? Wajahku semakin rusak karena mu tahu,"

"Bisa kau tahan nafsu bejatmu? Kau membuat F/N terluka tahu," Levi meninju Akashi dengan tangan kiri.

"Siapa orang pertama yang menghajarmu, huh?" Tanya Levi.

"Gunawan,"

"Cih! Aku kalah dari bocah itu," Levi berdiri, menendang wajah Akashi dengan keras satu kali, lalu merapikan jas hitamnya.

"Aku ingin menjadi malaikat mautmu. Tapi, aku tidak bisa melakukannya sebelum kau menjaga dan bertanggung jawab atas F/N,"

Akashi meludah kesamping lagi. Dia mengelap hidungnya yang mengeluarkan darah dengan lengan bajunya.

"Tanpa kau mengatakannya aku sudah tahu, hanya saja untuk sekarang dia tidak ingin didekati,"

"Itu karena kau bajingan, bodoh,"

"Oh,"

Sekali lagi, Levi menendang Akashi.

"Sebaiknya kau cepat membuatnya menerimamu kembali," Levi berjalan menjauh, mengambil pedangnya lalu mengelapnya dengan sapu tangan.

"Kau punya hubungan apa dengan F/N?"

"Aku menganggapnya sebagai adik,"

"Oh."

"Cih!" Levi berjalan, masuk kedalam mobilnya lalu meninggalkan Akashi begitu saja.

"Karma sialan!" Umpat Akashi saat sadar pasti Karma yang memberi tahu Levi kalau dia ada disekitar sini.

Akashi merogoh kantongnya, untung saja handphone-nya tidak hancur. Dia menekan nomor Gunawan.

"Jemput aku."

The Billionaire ( Milliarder! Akashi x Agent! Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang