The Billionaire ( Milliarder! Akashi x Agent! Reader) END

Chapter 19 : ~ Love Him? ~

Liat mulmednya, tau karakter anime dari mana? Aku penasaran tau 😭😭😭 😭😭😭😭😭😭 😭😭😭 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 😭😭😭😭😭😭😭😭 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 😭😭😭😭😭😭😭😭 😭😭 yang tau comen ya😭😭😭😭😭😭😭😭

*****

4 hari kemudian~ (Lagi)

Aku kembali memukul bantal. Lagi. Dia masih mengurungku di kamar yang penuh dengan bau obat ini.

"Sudah kubilang 'kan? Jangan memukul bantal lagi!" Dia mengambil bantal yang menjadi pelampiasan kekesalanku.

"Sampai kapan aku terus berada disini?" Tanyaku mencoba sabar.

"Sampai keadaan aman diluar sana," ucapnya tenang.

"Kau bahkan menyita handphoneku! Untuk apa coba?" Tanyaku.

"Tidak ada."

"Jangan bercanda," aku memegang kepalaku. Kenapa aku dihadapkan dengan orang sepertinya?

Aku mengganti posisi menjadi membelakanginya. Kami terdiam beberapa saat. Sampai aku membuka suara.

"Nee," panggilku, tetap pada posisi.

"Ada apa?"

"Kenapa kau mengatakan pada bawahanmu jika aku ini tunanganmu? Padahal aku ini pelayanmu, lho?" Tanyaku. Pertanyaan yang baru saja kuingat setelah beberapa hari kemudian.

"Untuk membungkam mereka,"

Aku terkejut dengan ucapannya. Apa-apaan itu?

"Hanya itu?" Tanyaku.

Dia terdiam tidak menjawab.

"Aku ini bukan salah satu bonekamu, kau tahu," ucapku. Aku mengepal kedua tanganku, mengigit bibir bawahku. Entahlah, rasanya menyakitkan saat dia terdiam tanpa menjawab pertanyaan yang menurutku penting.

Penting untuk perasaanku.

"F/N,"

Kini dia yang memanggilku. Aku menoleh sedikit, dan mendapati punggungnya yang tegap. Kami saling membelakangi.

"Ada apa?"

"Setelah kau menemukan pria itu, gunakan ini...," aku menoleh ke belakang. Mataku melotot. Dia memberikanku sebuah...pistol.

"Untuk apa...?"

"Bunuh orang itu,"

Aku membalikkan badan dengan cepat menghadap kearahnya, begitu juga dengan dia yang membalikkan badan menghadapku.

"Aku tidak mau membunuh," ucapku. Menggeser pistol itu kearahnya.

"Apa kau belum pernah membunuh?" Tanyanya. Aku menggeleng.

"Lalu bagaimana kau mengalahkan para tikus yang mengganggu para klienmu dulu?"

"Aku hanya menembakkan pistol berisi peluru bius untuk membuat mereka tidak sadarkan diri beberapa saat. Lalu membawa mereka pada pihak berwajib," ucapku.