Chapter 40 : ¤ Miss Him ¤

135 23 2
                                    

__________

Karma duduk bersantai di atas sofa dalam ruangan pribadi miliknya. Mata emasnya melirik kearah pintu terbuka, menampilkan Levi yang masuk ke dalam.

"Wah, wah, bagaimana rasanya?" Tanya Karma dengan nada jahil.

Levi duduk di atas sofa depan Karma.
"Aku belum puas sampai dia kulihat tergeletak tak bernyawa di depanku," ucapnya.

"Tapi kalau kau membunuhnya, siapa yang mau bertanggung jawab? F/N-chan juga sebenarnya masih membutuhkan Sei-nii sih,"

"Makanya aku tidak membunuhnya tadi."

Karma tersenyum. Menaikkan kakinya di atas meja, tidak peduli dengan tatapan Levi yang memperingatinya.

"Sepertinya ... kita akan sibuk banget mulai dari sekarang,"

_______

"Apa ... yang terjadi ... nanodayo?" Tanya Midorima saat melihat Akashi yang babak belur di bantu Gunawan.

"Dia terkena Double Kill, yang pertama Karma, kedua Levi. Mantaap!" Gunawan mengacungkan jempolnya.

Midorima ikut membantu Akashi masuk ke dalam kamar pasien. Mengambil peralatannya lalu mulai mengobati Akashi.

"Kenapa mereka melakukan ini?"

Gunawan rebahan di atas ranjang pasien yang tidak di tempati Akashi. Di belakang Midorima.
"Mereka balas dendam. Big boss sih, main hamilin anak orang aja. Padahal dah tau pawangnya F/N-chan itu bahaya banget, terutama bang cebol,"

"Kau menghamili F/N?!" Kaget Midorima. Dia sudah tahu kalau Akashi menghamili anak orang. Tapi, tidak tahu jika yang gadis itu adalah F/N.

"Midorima baru tau? Kudet ish," ujar Gunawan.

Midorima tidak merespon ucapan Gunawan. Dia sibuk membersihkan luka-luka yang mengeluarkan darah dan sebagainya.

Akashi meringis saat kapas yang dingin mengenai lukanya.
"Shintaro,"

"Hm?"

"Kau bisa memberiku saran?"

"Saran apa?"

"Bagaimana caraku mendekati F/N?"

"Dekati dia dengan lembut. Buang egomu, harga dirimu, kekejamanmu, dan keposesifanmu. Jika kau mendekatinya dengan lembut dan tulus, perlahan hatinya akan terbuka. Jika tidak, kau hanya akan menyiksanya, dan dia tidak akan pernah menurutimu."

"Nice kill," sahut Gunawan.

"Dengan ... lembut ... ya?"

"Jika kau tidak bisa. Oreshi pasti bisa melakukannya. Lagipula, Oreshi yang pertama kali bertemu dengan F/N 'kan?" Tanya Midorima. Akashi mengangguk.

Ya, Akashi versi Oreshi yang pertama kali bertemu dengan F/N beberapa tahun yang lalu--sebelum kemunculan Bokushi. Tapi, karena satu tubuh, Bokushi kadang mengetahui isi pikiran Oreshi yang sering memikirkan F/N. Mulai saat itu, Bokushi penasaran dan ikut mencarinya.

"Oreshi tahu yang harus dilakukannya. Lagipula, kau harus diamankan, jika tidak kau hanya akan menambah lukamu kalau bertemu dengan Levi dan Karma lagi,"

"Baiklah."

Gunawan guling-gulingan di atas ranjang pasien.
"Kok kamu nurut sih sama bang Midor?" Tanya Gunawan heran.

"Menurutmu kenapa?"

"Yaelah ...,"

______

Dua minggu berlalu. Hubungan antara Akashi dan F/N tidak ada yang berubah. Masih canggung dan dingin. Selama dua minggu juga, Akashi tidak menunjukkan dirinya. Bahkan para antek-anteknya juga tidak pernah muncul lagi. Itu yang membuat hubungan mereka tidak maju.

F/N menghela nafas. Dia memandang keluar jendela, sekarang sudah masuk musim gugur. Daun-daun berubah menjadi kering dan jatuh. Mungkin itu adalah gambaran hatinya sekarang ini.

F/N mengelus perutnya yang belum membesar. Dia lagi-lagi menghela nafasnya. Sebenarnya dia merindukan Akashi. Tapi, ingatan kejadian malam itu terus menghantui pikirannya hingga membuatnya mengurungkan niat untuk bertemu dan melepas rindu dengannya. Ditambah masalah kakeknya.

"F/N!!!" Cheal datang dari arah pintu. Mengangkat sebuah kantong plastik berwarna putih. Dia mendekat kearah F/N dan meletakkan kantongan putih itu di atas meja.

"Aku sudah beli cake yang kau mau! Aku akan ambilkan piring dan garpu ya!!" Cheal berlari keluar.

F/N tersenyum kecil. Belakangan ini dia suka makan makanan manis. Bahkan setiap hari, selalu ada makanan manis sebagai hidangan penutup makan siangnya. Cheal tidak keberatan, dia melakukan itu semua agar F/N tidak murung seperti sebelum-sebelumnya. Dan juga, untuk calon keponakannya.

"F/N!!" Cheal datang, berlari kearah F/N dengan memeluk dua piring kecil dan garpu serta pisau.

F/N memerhatikan Cheal yang mulai memotong kue.
"Hei,"

"Hm?" Cheal menatap F/N.

"Apa kau mendapat kabar dari Karma-kun?" Tanya F/N.

"Tidak. Belakangan ini dia jarang terlihat, Levi-senpai juga. Kemarin aku juga mendatangi kediaman bajingan itu. Tapi, tidak ada orang disana, bahkan antek-anteknyaa juga,"

F/N memasang wajah terkejut lalu menundukkan kepala. Kenapa semua orang tiba-tiba menghilang? Akashi juga. Bukankah seharusnya dia bertanggung jawab dengan janin yang ada di dalam tubuhnya? Lalu kemana dia?

"Kenapa kamu bertanya?"

"Aku ... merindukan ... Akashi," ucap F/N dengan suara yang sangat kecil.

Cheal menghela nafas. Sebenarnya dia tahu dimana semua pengecut itu berada. Cuman, dia tidak ingin membuat F/N khawatir dan kepikiran mereka. Itu akan berpengaruh pada kandungannya.

"Mereka semua akan kembali. Percaya padaku," Cheal berucap lalu memegang kedua tangan F/N. Dia membalas genggamannya, disertai senyuman.

"Nah! Sekarang kamu makan! Aku tidak ingin calon keponakanku kelaparan!!" Pekik Cheal dengan nada ceria.

F/N tertawa lalu mengangguk.

________

Akashi mengelap kedua tangan yang dipenuhi darah. Nafasnya tidak beraturan dan tubuhnya dibasahi keringat. Levi dan Karma ada di belakangnya, dalam kondisi yang sama.

"Ini melelahkan," keluh Karma.

Ruangan tanpa penerangan, hanya ada sinar bulan yang samar-samar masuk lewat jendela. Memperlihatkan kondisi ruangan berantakan dengan tubuh-tubuh tak bernyawa dimana-mana.

"Tidak ... ini belum cukup," ucap Akashi masih mengatur nafasnya.

"Cih! Darah mereka menjijikan!" Ucap Levi, mengelap pedang kesayangannya.

Mereka membunuh semua pembuat masalah. Mulai dari antek-antek Gin dan Gilbert, sayangnya si Gin berhasil melarikan diri. Itu membuat mereka sedikit kesusahan.

"Kita kejar dia,"

_______
Pendeq. Tidak lama lagi book ini bakal tamat. Rencana mau dibuatin Sequel.

Andift MieGoreng6.

The Billionaire ( Milliarder! Akashi x Agent! Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang