Chapter 21.2 : ~ Your Feel ~

143 27 2
                                    

You can stand under my umbrella.

*****

Akashi berjalan kearahku. Berhenti tepat di depanku dan membungkukkan badannya agar sejajar dengan wajahku.

"A-Ada apa?" Sial, suaraku bergetar.

Dia menaikkan sebelah alisnya.
"Kau kenapa?"

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu!!" Balasku.

Dia menegakkan badannya. Aku sedikit mendongak untuk melihat wajahnya.

"Kau kena--"

"Aromamu...sangat harum."

Aku terdiam. Tidak tahu ingin membalas apa. Dia benar-benar sangaat aneh hari ini.

"Kau terlihat aneh hari ini. Ada apa denganmu?" Pertanyaan yang bersarang sedari tadi di kepalaku akhirnya kutanyakan padanya.

"Kau yang membuatku seperti ini,"

Aku mengerjabkan mata. Kenapa aku?

"Maksudmu?"

"Bukan apa-apa. Lupakan saja," dia membalikkan badan membelakangiku.

"Jadi, kau sudah menemukan anak laki-laki yang kau cari itu?" Tanyanya.

"Tidak. Aku belum menemukannya,"

"Kasihan,"

Aku memasang senyum jengkel.
"Terima kasih atas rasa kasihanmu itu,"

Kami berdua terdiam kembali. Aku memainkan kedua jariku sementara dia masih berdiri dengan posisi yang sama seperti tadi. Membelakangiku.

"Nee, kenapa kau menceritakan masa lalumu padaku?" Tanyaku. Kupikir dia adalah seseorang yang sangat tertutup dan sulit untuk bersifat terbuka. Tapi, mungkin aku salah.

"Menurutmu kenapa?" Dia berbalik menghadap kearahku. Seringaian tercetak dengan jelas di wajahnya. Aku mengerjab pelan.

Aku bingung ingin menjawab apa. Aku juga tidak memiliki percaya diri untuk mengatakan 'karena kau percaya padaku'.

Aku terkejut saat menyadari kalau Akashi sudah berada di depanku. Membungkuk mensejajarkan wajahnya ke depanku. Aku menahan napas.

Wajahnya terlalu dekat. Meski dia sudah seperti ini padaku beberapa kali. Aku belum terbiasa. Wajahnya mendekat sementara aku mundur kebelakang agar jarak tetap ada.

"Kenapa menjauh?"

Dia menarik tanganku dengan keras hingga aku berdiri dan berada di dekapannya. Dia menyentuh daguku, menariknya membuatku mendongak ke atas.

Cup.

Aku membulatkan mata. Akashi mencium keningku dengan lembut. Sangat lembut malah. Lengan yang berada di pinggangku mengerat, tangannya yang awalnya berada di daguku berpindah ke pipiku dan mengelus pelan.

"H-Hei!!" Aku yang benar-benar kaget dan gugup mendorongnya dengan sangat kuat hingga dia terdorong sedikit ke belakang. Dan tanpa menunggu, aku langsung berlari, pergi dari tempat ini. Aku sudah pikir jika dia macam-macam maka aku akan langsung kabur tidak peduli jika aku tersesat di taman labirin ini.

Aku terus berlari, berbelok ke kanan lalu kekiri. Aku sedikit mengingat jalan yang kami lalui tadi. Aku yakin dia tidak mengejarku tapi aku tetap berlari. Tunggu! Dia yang berteriak seperti wanita tadi?

"Aaaa!!"

Aku berhenti lari karena kaget. Tanpa kuduga aku hampir menabrak Gunawan yang juga berlari dari arah berbeda.

The Billionaire ( Milliarder! Akashi x Agent! Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang