The Billionaire ( Milliarder! Akashi x Agent! Reader) END

Chapter 32 : ~ Stupid? ~

Author's Pov

F/N meletakkan kopernya--entah siapa yang siapkan-- di sudut ruangan yang menjadi kamarnya. Mereka telah sampai di Okinawa, tepatnya di Villa besar milik Akashi. F/N membuka tirai yang menutup jendela, pemandangan lampu yang menyala menyinari sekitaran pantai dilihat oleh manik hitam kelam F/N.

Dia menghela nafas, sebenarnya dia tidak suka pantai. Bukan karena suasananya atau apa, hanya saja kulitnya tidak bisa lama-lama berada di bawa terik matahari, jika tidak, wajah serta tangannya akan memerah dan gatal karena panas.

"F/N-chan!!!"

F/N menoleh kearah belakang, dia melihat Bobby yang menarik sebuah koper berwarna merah yang besar ke dalam kamarnya.

"Ada apa?" Tanyanya mendekati Bobby yang sudah duduk di sofa.

"Seijuro menyuruhku menyiapkan baju pantai untukmu," ucap Bobby, tersenyum senang.

F/N duduk di sofa depan Bobby. Dia memerhatikan lelaki itu membuka koper yang dikunci.

"Tadaaaa!!!" Bobby membuka kopernya, memperlihatkan isi kopernya pada F/N.

F/N tersenyum canggung,
"Ini...?"

"Bikini, untuk wanita yang ada dipantai jelas membutuhkan bikini 'kan?" Jelas Bobby tersenyum, sedetik kemudian senyumnya berubah menjadi senyum jahil, "aku penasaran bagaimana reaksi Seijuro melihatmu menggunakan pakaian seperti ini,"

"Aku--"

Brak!!!

Pintu kamar F/N terbuka dengan kasar. Akashi--sang pelaku-- langsung menatap Bobby dengan tatapan tajam. Bobby yang merasakan alarm bahaya langsung memasang kuda-kuda, serta kedua tangannya yang siap meninju apapun, seperti para petinju.

"Kau mau apa?!" Ucap Bobby, benar-benae waspada.

Gunawan ikutan muncul, dia menyalakan kamera ponselnya, memotret Bobby, lalu disimpan sebagai aib.

Aku membeli handphone untuk mengambil dan menyimpan aib.
-Gunawan 2k21

Akashi menggibaskan tangannya, koper yang berisi pakaian kurang bahan langsung terbakar. Bobby menganga, sementara Gunawan menahan tawa.

"APA YANG KAU LAKUKAN!!!"

😭.

Bobby menangis dalam hati, ekspresinya mengerikan. Semua pakaian itu dibeli dengan uang, semua pakaian itu bermerek, dan tentunya mahal. Bobby tahu kalau Akashi itu sultan, tapi apa harus sampai segininya?

Gunawan bertepuk tangan, kegiatan menyimpan aib-nya telah selesai. Ekspresi menahan tawa masih terpasang di wajahnya. F/N hanya terdiam, canggung, tidak tahu harus apa. Dia merasa tidak enak pada Bobby.

"Kau ini... kenapa sampai segitunya, sih?!" Protes Bobby pada Akashi.

"Aku menyuruhmu menyiapkan pakaian untuknya, tapi bukan pakaian seperti itu," jawab Akashi, dingin.

Bobby menghela nafas.
"Memangnya apa salahnya kalau F/N-chan pakai itu?" Ujarnya, sedikit kesal.

"Aku tidak akan pernah mengizinkannya menggunakan pakaian itu,"