12

3 0 0
                                    

Tok tok...

Safira menoleh ke arah pintu sebentar lalu berlari ke arah pintu untuk membukanya.

"bang ayo berangkat" teriak safira saat ia melihat bara sudah siap didepan pintu dengan pakaian santainya.

Safira melirik kebelakang bara lalu menatap mobil bara dengan seksama, bara yang mengerti dengan tatapan itu pun mengelus kepala safira.

"yang lain pada di mobil, barang barang kamu mana banyak gak? Biar aku bawain" ucap bara sambil melirik kedalam rumah.

"aku gak bawa banyak cuma yang ditas ini aja" ucap safira sambil menunjuk tas gendong sedang yang ia pakai lalu tersenyum.

Kedua abang dan orang tua safira keluar dari rumahnya menghampiri bara dan safira, bara tersenyum kearah mereka.

"kalian hati hati ya" ucap mama papanya bersaman sambil tersenyum ke arah safira dkk.

Mereka pun mengangguk lalu berpamitan kepada orang tua safira lalu berjalan kearah mobil.

Bara duduk di bangku kemudi didampingi safira disebelahnya, tasya tasyi dan oliv duduk dikursi tengah sedangkan devano dan rangga duduk dikursi belakang.

Mereka pun memutuskan untuk tidur dalam perjalanan sedangkan safira menemani bara mengemudi dengan mengajaknya berbicara.

"kamu udah sarapan? Aku bawa roti nih" ucap safira sambil mengeluarkan bekal yang tadi ia siapkan untuk bara.

Sebenarnya bara sudah sarapan tadi tapi karna safira sudah bersusah payah membuat bekal itu dengan senang hati bara menerimanya.

Safira pun menyuapi bara roti dengan selai coklat itu secara perlahan, bara pun menerima suapan demi suapan sambil mengemudi dengan tenang.

Saat di tengah perjalanan mereka terbangun karna devano menyetelkan lagu dengan sangat kencang didalam mobil.

"kuajak kau melayang tinggi~"

"dan KUHEMPASKAN kebumi" nyanyi devano dengan semangat sambil menekan kata "kuhempaskan" kedekat telinga oliv dengan kencang membuat oliv menoyor kepala devano kesal.

"memainkan sesuka hati lalu kutinggal kau pergi~" kini giliran tasyi yang bernyanyi dengan semangat.

Mereka pun akhirnya bernyanyi bersama didalam mobil sampai mereka sampai di pantai yang mereka tuju.

Devano turun dengan cepat lalu menatap sekitarnya. "indahnyaa" ucapnya dramatis lalu mendapat toyoran dari oliv yang menatapnya aneh.

"ini masih diparkiran bego apanya yang indah tolol" ucap oliv lalu pergi meninggalkan devano yang terbengong.

Mereka semua pun berjalan kearah pantai yang tidak begitu jauh dari parkiran.

Sesampainya disana devano berlari dengan kencang ke arah air laut dengan semangat.

"hai hai sodara safira, sudah lama tidak bertemu ada yang kangen sama abang ganteng ini?" tanya devano sambil melihat kearah laut dan membentangkan kedua tangannya seakan berbicara dengan para ikan yang berada dilautan lepas ini.

"bukan abang gue"

"bukan temen gue"

"sodara lo fir bawa balik malu maluin aja"

Begitulah celetukan mereka saat melihat tingkah absurd seorang devano.Sedangkan devano tak peduli dengan tatapan aneh dari orang orang disekitarnya.

"urat malu lo emang udah putus bang" ucap safira sambil menghembuskan nafas kasar.

"ah gue lupa bawa penutup mata" ucap devano lesu membuat safira yang berada disebelahnya menatapnya bingung.

"buat apaan?"

"nih bule bule pada pake bikini doang gak pake baju mata gue yang suci ini jadi ternodai" ucap devano memelas sambil menatap sekitar.

Seperti pada umumnya pantai ini juga dipenuh dengan orang orang yang hanya memakai bikini, bukan hanya turis tapi beberapa orang yang tinggal disini pun sama.

Safira sangat ingin mendorong abangnya sekarang, siapa pun cegah safira melakukan hal baik itu.

"belum aja lo gue dorong bang ketengah laut" ucap safira kesal lalu memilih untuk pergi dan menghampiri bara yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang