5

4 0 0
                                    

Mereka berdua pun sampai di rumah besar milik safira, bara melepas helm yang dikenakannya lalu menyimpannya di atas motor.

"malem ini aku mau ngajak jalan" ucap bara membuat safira menatapnya bingung, tunggu mereka baru saja habis jalan tadi dan apa yang dia bilang? Malam akan mengajaknya jalan?

"tadi kan udah jalan, masa malem mau jalan lagi kamu gak capek?" tanya safira sambil membenarkan anak rambut milik bara yang sedikit berantakan.

"gpp pengen aja, nanti malem aku jemput jam 8 ya kamu siap siap yang cantik" ucap bara sambil tersenyum manis ke arah safira.

Safira pun mengangguk patuh sambil membalas senyuman manis milik bara.

"yaudah kalo gitu aku pulang dulu, kamu istirahat ya jangan lupa" ucap bara lalu menaiki motor besar miliknya.

Safira melambaikan tangannya ke arah bara yang akan pergi dari halaman rumahnya, setelah bara pergi safira memilih untuk masuk kedalam rumahnya untuk istirahat.

"bucin mulu lo"

Ucap devano sambil berlalu pergi dari dapur untuk mengambil minum membuat safira menatapnya sinis.

"bisa gak sih lo gak usah sirik sama gue sehari aja?! Bisanya cuma sirik, nyindir tapi gak pernah ngaca, gak punya kaca lo? Sini gue beliin" ucap safira kesal lalu memilih untuk pergi ke kamarnya.

Safira berbaring diatas kasur king size nya itu dengan santai sambil memikirkan apa yang sebenarnya direncanakan oleh bara? Ah sudah lah ia harus istirahat supaya ketika ia bertemu dengan bara ia tidak lesu.

------

Sekarang sudah jam 7.30 dan safira sudah bersiap siap sedari tadi, ia memilih untuk menggunakan rok berwarna putih dan hoddie berwarna biru muda.

"bara pasti suka gue pake hoddie warna ini" ucap safira sambil memakaikan liptint di bibirnya.

Ketika sedang bersiap tiba tiba devano membuka pintu kamar milik safira membuat safira menatapnya kesal karna mengganggu konsentrasinya.

"cowok lo uda ada di bawah, gak usah dandan lo masih tetep jelek jadi gak usah sok cantik" ucap devano, oke sebenarnya devano berbohong sebenarnya safira cantik, ah bahkan safira memang selalu cantik hanya saja ia tak ingin safira menjadi terlalu percaya diri.

"sialan, gue emang cantik dari lahir gak perlu lo komentarin karna gak ada gunanya" ucap safira sinis lalu mengambil tas putih kecil dan pergi dari kamar meninggalkan devano yang berdecih pelan.

------

Itu dia, bara dia sangat tampan dengan pakaian santainya hanya pakaian santai saja sudah tampan apa lagi pakaian untuk menikahinya?! Ah safira benar benar membayangkan hal gila malam ini.

"mah pah aku berangkat dulu ya" ucap safira ketika sampai di bawah dan berdiri di sebelah bara yang sedari tadi tak bisa melepaskan pandangannya dari safira.

"bar, lama lama gue colok juga mata lo" ucap devano tiba tiba yang baru turun dari tangga lalu mengampiri safira dan merangkulnya posesif.

"jagain adek gue, kalo ampe lecet detik itu juga lo mati" ucap devano sangar membuat safira menghela nafas pasrah karna sifat devano yang selalu posesif kepadanya.

Bara mengangguk lalu ia pun pamit kesemua orang lalu membawa safira keluar dari rumahnya sambil menggenggam erat tangan safira.

Bara berjalan terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil untuk safira.

"kita mau kemana?" tanya safira ketika ia ingin masuk ke dalam mobil.

"kamu maunya kemana? Aku sih yang penting sama kamu" ucap bara sambil tersenyum ke arah safira.

Safira pun masuk kedalam mobil begitu pun bara yang masuk dari pintu disebrang sana.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang