55

6 0 0
                                    

Safira memejamkan matanya membuat pertahanannya semakin runtuh ia berlari lagi berusaha agar sesak didadanya hilang tapi rasa sakit itu tak kunjung hilang.

Karna merasa lelah ia duduk di trotoar yang langsung menghadap ke pembatas jembatan itu ia merogoh sakunya mencari surat dari bara.

Ia membukanya secara perlahan dan bersamaan dengan itu air matanya mulai merembes keluar dari kedua iris matanya. Tak peduli bagaimana orang menilainya sekarang yang seperti orang gila menangis dipinggir jalan.

Dear safira.

Aku gak tau harus mulai dari mana haha aku bingung gimana aku bilang ke kamu. Oke aku bakal jujur sama kamu, tapi pertama tama kamu tau kan kalau aku sayang sama kamu? Ya meskipun aku gak tau apa perasaan kamu berubah atau engga yang terpenting kamu tau kalau sampai akhir pun aku masih sayang sama kamu.

Beberapa bulan lalu aku divonis sama dokter kalau aku kena kangker otak, haha lucu ya aku kira aku baik baik aja tapi ternyata aku sesakit itu. Awalnya dokter bilang kalau aku masih di stadium awal tapi meskipun begitu aku harus tetep kemo tiap minggu.

Awalnya aku berusaha berjuang karna aku gak mau kamu nangis karna kehilangan aku secepet itu tapi malem itu, aku ngancurin kepercayaan kamu. Aku minta maaf ya meskipun sebenernya aku gak ngelakuin itu sih.

Beberapa kali aku berfikir buat bertahan tapi aku gak bisa. Lagi lagi aku gak bisa nepatin janji aku buat selalu sama kamu. Mungkin dengan perginya aku. Kamu, dan yang lainnya bakal hidup lebih nyaman.

Hey, jangan nangis ini bukan salah kamu. Aku yang salah karna gak bisa bikin kamu tetep disamping aku seharusnya aku gak bikin kamu kecewa.

Maaf karna selama ini aku udah nyakitin kamu, entah sekecil apa pun rasa sakit yang aku kasih ke kamu. Aku minta maaf.

Ah aku kayanya kebanyakan minta maaf, gimana pun beribu kata maaf mungkin gak akan bisa nyembuhin luka yang aku buat untuk kamu tapi aku percaya kamu pasti bisa laluin ini. Iya kan?

Aku sayang kamu fir, love u.

From: bara, pacar safira yang paling ganteng:).

Tangisan safira semakin kencang setelah membaca surat dari bara, ia menutup surat itu lalu memasukannya kedalam sakunya.

Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya menangis sejadi jadinya tak peduli dengan tatapan aneh orang yang melewatinya.

"kalau kamu aja gak bisa bertahan apa lagi aku bar? Kenapa kamu ninggalin aku?" isaknya sambil terus menangis.

Suara tangisan safira benar benar membuat siapa pun merasakan apa yang safira rasakan. Ini benar benar terasa menyakitkan.

Safira berdiri lalu berjalan ke arah pembatas jembatan, ia melihat kebawah ternyata airnya masih sangat deras ia menatapnya sebentar lalu menangis lagi.

Dari kejauhan devano berlari sambil memanggil manggil safira, tapi safira hanya diam ia tak menoleh apa lagi menyaut.

"maaf bar, tapi sama kaya kamu aku pun gak bisa bertahan" gumam safira lalu menjatuhkan tubuhnya ke aliran sungai yang sangat deras itu.

BYURRRRR..

"SAFIRAAA" teriak devano bersaman dengan jatuhnya safira.

Pada akhirnya mereka sama sama memilih jalan yang sama. Tak semua mental orang sama, tak semua orang bisa bertahan. Kita tidak tahu seberapa kerasnya mereka berusaha bertahan. Jangan jadikan rasa sakit seseorang menjadi lelucon.

Kehidupan tak selucu itu.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang