33

3 0 0
                                    

"lo bener bener gak mau nyelesaiin nih masalah secara baik baik aja? Ngobrol gitu bukan malah saling diem kaya orang bego gini" ucap devano kepada bara yang sedari tadi diam.

Devano sudah muak dengan apa yang terjadu seminggu ini pasalnya bara selalu menjenguk wendy tapi tanpa sepengetahuan bara setiap pulang sekolah safira selalu menangis hingga ia lelah dan berakhir dengan tertidur dikasurnya.

Ia tak tega melihat adiknya yang begitu kesakitan ketika ia disalahkan padahal ia tak pernah melakukan kesalahan itu.

Itu tak adil untuk adiknya, bara yang tak pernah lagi menanyai adiknya dengan lembut membuat ia frustasi tak mengerti dengan jalan pikiran bara atau pun safira yang tak mencoba menjelaskan ke bara apa yang sebenarnya terjadi.

"gua udah pernah nanya kan kedia? Apa dia jawab pertanyaan gua? Kan engga. Gua udah males jadi gak usah bahas itu lagi" jawab bara lalu berniat pergi dari lorong tempat dimana devano menariknya ketika ia ingin ke kantin.

"kalo gitu putusin adek gua" ucap devano tegas membuat bara menghentikan langkahnya.

Baru kali ini devano menyuruhnya untuk memutuskan safira, bara membalikan tubuhnya lalu menghampiri devano dengan santai padahal hatinya entah kenapa terasa sakit ketika devano melontarkan suruhan itu.

"ini hubungan gua sama safira lo gak perlu ikut campur" ucap bara dingin.

Devano tak habis fikir dengan jawaban bara ia menyuruh bara memutuskan safira bukan karna ia ingin adiknya sakit hati tapi ia ingin membebaskan mereka berdua dari hubungan yang sudah kacau ini.

"gua abangnya, gua gak mau lo nyakitin adik gua terus dan satu hal yang harus lo tau wendy sengaja jatuhin tubuhnya ke tangga." ucap devano membuat bara terkekeh tak percaya dengan apa yang baru ia dengar.

"maksud lo wendy sengaja pertaruhin nyawanya cuma buat bikin gua sama safira ribut? Kalo emang bener kaya gitu yang patut disalahin itu berarti lo, karna lo gua sama safira kena imbasnya cuma karna hubungan lo sama dia ancur" ucap bara sinis lalu memilih untuk pergi begitu saja meninggalkan devano yang terdiam.

Ucapan bara tak sepenuhnya salah, ini memang salahnya karna membawa wendy ke lingkaran kehidupannya dan berakhir dengan safira yang menjadi sasarannya ketika wendy merasa devano meninggalkannya.

Pada kenyataannya wendy yang memilih keputusan itu, wendy memutuskan untuk berselingkuh lalu meninggalkannya bukan devano yang meninggalkannya.

Devano berjalan dengan gontai untuk pergi menyusul ke kantin tempat yang lain berada. Ia pun duduk disebelah oliv pacarnya.

Ia menatap oliv dari samping lalu ia pun tersenyum tipis ketika melihat oliv bercanda dengan safira. Kini wanita yang ia cintai oliv bukan wendy.

"lo dari mana aja?" tanya oliv ketika sadar devano sudah duduk sedari tadi di sampingnya.

Bukannya menjawab devano malah merebut makanannya lalu makan dengan lahap sedangkan oliv hanya terkekeh dengan sikap pacarnya ini.

Ia merasa beruntung memiliki devano yang selalu ada di sisinya ia juga tak pernah ambil pusing dengan wendy yang selalu mengganggu kehidupan devano dengan cara membuat ornag disekitarnya menderita, ia tak peduli jika nantinya ia juga harus menderita yang terpenting ia dan devano saling mencintai dan saling melindungi.

"makan jangan bengong mulu" ucap devano yang entah kapan memesan makanan yang pasti makanan baru itu disodorkan ke arah oliv mengganti makanan yang tadi devano ambil darinya membuat oliv tersenyum.

"jangan senyum terus, senyum lo itu manis yang ada nanti gua kena diabetes" ucap devano membuat semua orang berlagak ingin muntah karna gombalan devano sedangkan oliv hanya terkekeh.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang