42

3 1 0
                                    

Bara mengambil bola basket yang berada di sebuah keranjang besar yang ada di pinggir lapangan, lapangan ini tak ramai hanya ada beberapa orang yang sedang duduk santai di kursi yang memang disediakan disana.

Bara memasukan bola itu dengan mudanya membuat safira menganga tak percaya ia tak tahu bara bisa basket ia hanya tahu bahwa lelaki itu suka basket hanya sebatas itu karna bara pun tak pernah bilang kalau ia suka bermain basket.

Safira kira bara hanya suka menonton perlombaan bola basket yang suka muncul di beberapa stasiun tv.

Safira mengambil bola itu lalu mendrible bola itu dengan santai lalu bersiap ingin memasukannya ke ring tapi tiba tiba bara memelukanya dari depan membuat ia terlonjak kaget.

"perut kamu nanti keliatan fir" ucap bara sambil memegangi ujung kaos fira membuat pipi safira memerah karna ucapan bara.

Ia lupa kalau ia memakai baju crop jika ia mengangkat tangannya maka baju itu akan tertarik ke atas menampakan perutnya.

Bara memeluk safira dengan erat tak rela jika orang lain melihat perut safira membuat safira mendengus.

"terus aku maennya gimana bara kalau kanu peluk aku gini" ucap safira kesal karna ia jadi tak bisa bermain.

Bara berfikir sebentar lalu melepaskan pelukannya dan menatap safira dengan serius sedangkan safira membuat pandangan wajahnya ke arah lain agar tak bertatapan dengan bara.

"oke kali ini aja lain kali kamu jangan pake baju ini lagi kalo jogging" ucap bara final membuat safira senang.

Safira pun dengan lihat menggiring bola itu ke dekat ring lalu melemparkannya agar masuk ke ring tapi bolanya meleset membuat safira mendengus kesal sedangkan bara hanya tersenyum kecil ketika melihat safira.

Bara menghampiri safira lalu mengambil alih bola basket itu lalu mengshot kan nya ke arah ring basket dengan mudahnya membuat safira mendelik tak suka.

"orang sombong masuk nerakanya lewat jalur vip" ucap safira kesal lalu mengambil alih bolanya lagi lalu melemparkannya ke arah ring tapi tak masuk lagi.

Safura melakukan itu beberapa kali hingga ia kesal lalu membuang bola basket itu lalu duduk di tengah lapangan dengan wajah cemberut.

Bara menghampiri safira sambil membawa bola basket ditangannya lalu ia mengusap pelan rambut safira agar gadisnya tak marah lagi.

"sini aku ajarin" ajak bara sambil mengulurkan tangannya, safira menerima uluran itu sambil tersenyum semangat.

Mereka pun mendekat ke arah ring lalu memposisikan tubuh mereka berdua dengan pas. Bara berada dibelakang safira lalu bara membantu safira membenarkan posisi bolanya pada tangannya.

Setelah safira mengerti apa yang bar ajarkan ia berniat untuk melemparkan bolanya seperti apa yang bara suruh tapi saat tangannya melempar bola bara tiba tiba memeluknya dari belakang membuat safira tak fokus pada sasarannya membuat bola itu meleset lagi.

"baraaaa ihhhh ngeselin" teriak safira sambil membalikan badannya sambil menatap kesal ke arah bara yang hanya tertawa tak merasa bersalah.

"jangan terlalu serius juga belajarnya" ucap bara lalu merangkul safira untuk pergi duduk di kursi yang sudah disediakan disana.

Bara menyuruh safira untuk berhenti bermain karna takut safira kelelahan karna dari tadi berolahraga.

Safira mendengus lalu memilih untuk minuman air yang masih tersisa tadi lalu mengeluarkan ponselnya dan memainkannya mengabaikan bara yang sedari tadi fokus menatapnya.

"berenti natap aku bar" ucap safira santai tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya membuat bara terkekeh.

"abisnya kamu cantik aku gak bisa ngalihin pandangan aku dari kamu" jawab bara dengan santai sambil terus menatap safira membuat safira risih bukan risih lebih tepatnya malu jangan lupakan jantungnya yang sedari tadi berdegup kencang.

"alay banget" ucap safira sambil menatap bara dengan tatapan jijik sedangkan bara yang ditatap seperti itu hanya tertawa entah dimana letak lucunya tapi bara sangat bahagia sekarang.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang