4

4 0 0
                                    

Safira berjalan disebelah bara yang sedari tadi fokus pada handphonenya membuat safira mendengus kesal.

"kalo lagi jalan jangan maen hp kesandung  aja baru tau rasa" omel safira lalu melirik bara sekilas.

Bara memilih untuk memasukan handphonenya kedalam saku, jika safira sudah menyindir seperti itu ia tak punya pilihan selain menurutinya.

"jadi kita mau kemana?" tanya safira penasaran karna saat bel ulang sekolah berbunyi bara sudah menarik safira untuk pergi bersamanya.

"KUA?"

Tunggu ini bukan jawaban yang diharapkan oleh safira, apakah pipinya baik baik saja sekarang? Ah bara benar benar membuatnya gila.

"apa sih gak jelas banget idupnya" ucap safira kesal, ah sebenarnya ia malu. Ia pun memukul pelan lengan kekar milik bara membuat bara tersenyum.

Mereka berdua pun menaiki motor milik bara lalu meninggalkan parkiran sekolah.

Bara berniat mengajak safira ke sebuah restoran yang baru buka di dekat sekolahnya. Karna safira sangat menyukai makanan ia ingin memanjakan perut safira hari ini.

-----

Bara pun memarkirkan motornya di parkiran depan restoran, safira memilih untuk turun terlebih dahulu lalu memandang sekitarnya.

"aku gak tau kalo ada restoran baru disini" ucap safira sambil manatap kagum luar restoran yang terlihat aestetic itu.

"ya makanya aku ajak kamu kesini, ayo kita manjain perut kamu" ucap bara lalu merangkul safira dengan erat seolah ia tak ingin kehilangan safira.

Mereka berdua pun duduk dikursi paling depan dekat dengan sebuah panggung kecil yang memang disediakan untuk pertunjukan bernyanyi.

"bagus banget bar, kamu dapet referensi dari mana tempat ini?" tanya safira membuat bara mengeluarkan buku catatan kecil miliknya.

"aku udah nyari tempat tempat yang harus aku kunjungin sama kamu, dan aku uda nyatet semua yang pengen aku lakuin sama kamu disini" ucap bara membuat safira menatapnya senang.

Bara adalah bara, lelaki yang selalu memperhatikan hal hal spele, lelaki yang selalu melakukan hal hal sederhana tapi mampu untuk membuatnya sangat bahagia.

"seperti biasa, kamu ngebuat aku ngerasa beruntung banget milikin kamu bar" ucap safira terharu sambil menatap bara dengan tatapan bahagianya.

"aku yang beruntung milikin kamu fir, kamu cewe yang selalu bisa bikin aku percaya kalo cinta itu emang ada" ucap bara lalu menggenggam erat tangan safira.

Mereka berdua pun saling melempar senyum senang. Sama sama merasa beruntung karna saling memiliki.

Tak perlu hal yang luar biasa untuk mendapatkan kebahagian, dengan hal hal sederhana pun kita bisa bahagia asal saling bersyukur saja.

----

Bara pun memangil seorang waiters yang kebetulan adalah wanita. Ketika waiters itu sampai di meja milik safira dan bara ia langsung tersenyun dengan ramah.

"mau pesen apa mas?" tanya waiters itu sambil memberikan buku menu yang ia bawa sedari tadi.

Bara memilih fokus memilih milih makanan yang cocok dengan selera makanan safira, sedangkan safira sesekali melirik waiters itu dengan was was.

"mba nya ade mas ganteng ini ya?" tanya waiters itu membuat bara dan safira menatapnya bingung.

"abisnya saya liat mbanya lebih pendek dari masnya jadi saya kira kalian adik kaka, kalo bener masnya udah punya pacar belum mas?" ucap waiters wanita itu sambil tersenyum sangat manis membuat safira mual melihat senyum itu.

"gue emang pendek tapi bukan berarti gue adeknya, gue pacarnya mau apa lo? Terus lo panggil gue mba mba dikira gue tukang jamu ape" ujar safira sarkas sambil menatap kesal waiters itu.

Bara terkekeh pelan melihat respon safira lalu mengelus pelan rambut hitam milik safira.

"udah udah jangan marah, kalo marah kamu tambah cantik aku makin sayang jadinya" ucap bara sambil tersenyum begitu pun safira.

"kenapa? Sirik kan lo? Makanya punya pacar tapi jangan pacar orang juga lo gebet. " ejek safira saat melihat perubahan mimik wajah sang waiters itu.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang