48

3 0 0
                                    

Setelah kepergian yang lainnya kini keluarga bara berkumpul ah jangan lupakan wendy yang sudah terduduk diam di kursi sofa dekat tasya.

Mereka terdiam hanya terdengar suara helaan nafas mereka yang merasa bingung harus berbuat apa.

Papa bara memilih bungkam ia memang tipe orang tua yang tenang tak ingin membesar besarkan masalah, jika ada masalah maka ia memilih untuk membicarakannya dengan tenang tak langsung asal mengambil keputusan.

Sedangkan mama bara adalah tipe orang tua yang keras didalam luar dilunak, ia benar benar tak bisa mentoleril jika itu sudah menyangkut nama baik keluarga.

"kamu harus nikah sama wendy" ucap mama bara tegas tak ingin ada penolakan, tapi bara tetaplah bara.

Bara menggeleng tegas ia juga tetap pada pendiriannya bahwa ia tak akan bertanggung jawab dengan apa yang tak ia perbuat.

"enggak ngapain aku tanggung jawab hal yang gak aku lakuin? Mama lupa kalo aku udah punya safira? Gimana perasaan safira kalau tau aku bakal nikah sama cewe murahan ini?" jawab bara sarkas ia memandang jijik ke arah wendy.

Wendy terlihat tenang meskipun sedari tadi hatinya sudah terlalu sakit karna dinina oleh bara, ditatap wanita menjijikan oleh semua orang. Ia tak masalah yang terpenting adalah ia harus menikah dengan bara, entah bagaimana pun caranya.

"safira juga malu punya cowok tukang ngehamilin anak orang kaya kamu! Mending kamu nikah sama wendy dan perbaiki semuanya" ucap mama bara sambil meninggikan suaranya.

Papa bara hanya diam ia tak ingin suasana ini menjadi runyam meskipun ia kepala keluarga tapi yang memegang kendali atas keluarganya adalah istrinya.

"aku gak mau nikah sama cewe murahan gak jelas kaya dia mending aku keluar dari rumah ini." ucap bara masih dengan jawaban yang sama.

"bara!!" bentak tasya ketika merasa adiknya ini sudah kelewat batas ia menatap bara agar berhenti melawan mamanya dan menuruti ucapan mamanya.

"oke kalau gitu sekarang kamu keluar dari sini jangan bawa apun karna ini semua milik mama, dan wendy mulai sekarang kamu tinggal disini tante bakal biayain kamu sampe kamu lahiran kalau perlu kamu bakal tante angkat jadi anak tante." ujar mama bara final tak lagi ada bantahan membuat mereka semua terkejut begitu pun wendy.

"makasih tante" ucap wendy sambil tersenyum mama bara pun merentangkan tangannya menyuruhnya untuk memeluknya.

Wendy dengan senang hati pun langsung memeluk mama bara dengan sangat erat ia bernafas lega karna akhirnya bisa dengan santai jika ia melahirkan anaknya yang akan dijamin penuh oleh mama bara.

Bara bangkit dari duduknya lalu pergi begitu saja tanpa membawa apapun ia benar benar muak melihat wajah wendy yang kesenangan ketika rencananya berhasil.

Tasya mengejar bara karna sekecewa apapun dia pada bara, bara tetaplah adiknya. Tasya mencekal tangan bara dengan cepat ketika bara sudah membuka pintu utama rumahnya.

"lo mau tinggal dimana kalau bukan disini? Udah lah turutin aja apa kata mama biar semuanya baik baik aja" ucap tasya berharap adiknya ini mengalah pda mamanya yang keras kepala.

Ting.

Bara membuka ponselnnya ketika ada pesan masuk, ia terburu buru karna berharap safira mengiriminya pesan. Ia mengerutkan keningnya ketika melihat siapa yang mengiriminya pesan.

Papa

|sementara kamu tinggal di apart papa aja nanti papa kirimin alamatnya.
21.50
(read)

Bara menutup ponselnya lalu menatap kakanya dengan tatapan datar sedangakan tasya terdiam menunggu jawaban bara.

"jangan ngomong kalau seakan akan itu adalah pilihan yang tepat yang harus gua pilih, berenti so care sama gua. Kalo lo emang ga percaya yaudah gak usah ikut campur" ucap bara dingin lalu ia pun pergi dari rumahnya tanpa menggunakan motor ia harus berjalan sebentar untuk mencari taksi.

Lagi lagi ponselnya berdering ia pun langsung membukanya ketika ia sudah menemukan taksi.

Papa

|send location.
|besok papa kesana.
22.20

Bara mematikan ponselnya lalu memberitahu alamat yang akan ia tuju kepada sang supir. Ia memutuskan untuk pergi ke apartemen milik papanya.

SAFIRA & BARA [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang