Prolog

142 16 2
                                    

     Suara pintu terbanting keras, di sudut ranjang duduklah seorang gadis dengan wajah pucatnya, berusaha menahan sakit di kepalanya,"Aneta? Kamu ini kenapa bisa membuang kesempatan emas ini? Kau tahu ini peluang yang sangat langka dan tepat untukmu, kenapa kau harus sakit di saat seperti ini?

Aneta hanya terdiam mendengar Jian kakak ketiganya memakinya karena kebodohannya yang begitu saja melepas kesempatan dalam mendapat pekerjaan,"Lalu kakak ingin aku melakukan apa? Apa kakak ingin aku memutar balik waktu agar aku bisa mendapat pekerjaan itu?

Jian menatap tajam pada Aneta lalu berkata sesuatu sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan Aneta,"Apa kau akan hidup terus seperti ini? Untuk mendapatkan keinginanmu kau akan selalu meminta padaku dan saudara lainmu, jika kau terus begitu kau tidak akan pernah maju ucapnya dan menghilang di balik pintu.

Aneta tidak mengatakan apapun, melalukan pembelaan pada dirinya pun tak iya lakukan, saat ini hanya ada rasa sakit di kepalanya,"Ku harap masa masa ini akan berakhir.

ANETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang