36. PASRAH

872 103 16
                                    

Air mata Aurel akhirnya menetes cukup deras karena ucapan Atta.

"Aku mau turun aja disini, aku mau pulang sendiri aja" Ucap Aurel sambil menangis tersedu

Atta hanya diam tak menanggapi ucapan Aurel. Atta berniat membawa Aurel kerumahnya untuk bicara mengenai kelanjutan hubungannya dengan Aurel dan rencana-rencana yang sudah Atta persiapkan untuk hubungannya

"Turunin aja aku disini.. Aku mau pulang sendiri" lanjut Aurel dengan sedihnya

Atta memberhentikan mobilnya di kompleks menuju rumahnya

"Turunnlahh kalau kamu mau turun" Ucap Atta sinis

Aurel kaget dengan ucapan Atta, ia tak mengira bahwa Atta akan mengizinkannya turun..
Ia tau bahwa lokasinya saat ini adalah tempat yang sepi, komplek PI memang banyak yang tak berpenghuni sehingga tak jarang jika melewati komplek tsb seperti melewati komplek mati.

"Ayooo katanya mau turun.. Silahkan turun kalau kamu berani turun disini" Ucap Atta menantang

Namun karena Aurel gengsi karena dirinya sedari tadi merengek ingin diturunkan dari mobil akhirnya ia membuka pintu dan keluar dari mobil tanpa kata kemudian menutup pintu mobil dengan kencang

Melihat Aurel seperti itu Atta kaget, ternyata seberani ini Aurel terhadapnya.. Apa Aurel memang sudah tak cinta lagi dengannya, apa Aurel sudah tau bahwa Rasya akan mendekatinya dan sudah mulai kembali suka.
Ahh sudahlah.. Attapun langsung mengemudikan kendaraannya dengan cepat tanpa memedulikan Aurel

Aurel POV
Bisa-bisanya dia beneran ninggalin aku disini, sedangkan dia tau kalau aku penakut.. Sebenarnya apa sih maunya Atta, setelah dia kerumah Mimi sikapnya berubah, apa dia kerumah Mimi menyampaikan kalau dia memang tak ingin bersama lagi atau mungkin ahhh ada apasih sebenernya, Aurel tak mengerti dengan semua keadaan ini

Ia mencoba menghubungi taksi online untuk bisa segera menjemputnya dan membawa dirinya pulang. Namun entah mengapa berkali-kali ia coba ternyata tidak terhubung dan tidak mendapatkan driver, Aurel mulai panik dan bingung.

Sampai akhirnya dirinya mencoba menelpon ebil sahabatnya. Ia juga istri dari editor Atta

Ebil's
Calling

"Halloo billl" Ucap Aurel sambil menangis

"Iyaa kenapa beb kok suara lo gitu ?" Tanya ebil khawatir

"Bil, gue ada di komplek PI blok K kayanya. Gue sendirian, takutt.. Lu bisa jemput gue ga?"
Ucap Aurel lirih

"Lu ngapain disana sendiri? Yaudah tunggu gue jemput lu.. Udah jangan nangiss lagi.. Tunggu yaa"
Jawab ebil segera menutup panggilannya


Aurel menunggu ditempat yang sama saat dirinya turun dari mobil karena ia tak berani untuk berpindah atau pergi dari tempat itu.

Tak sampai 5 menit ebil sudah datang menjemput Aurel. Tanpa mengobrol dan basa basi Aurel segera masuk ke mobil ebil kemudian memeluk ebil erat.

"Kenapa bisa disini sendirian sih ? Untung gue lagi di rumah Atta mau jemput eqy.. Jadi bisa cepet sampe, ada apa ?" Tanya Ebil heran sambil membalas pelukan Aurel

"Atta bill.. Kayanya Atta udah ga sayang lagi sama gue" Aurel bicara sambil menangis

"Loh kenapa ?" Ebil melepaskan pelukan Aurel dan penasaran menatap wajah Aurel yang memang terlihat sangat sedih

"Ga tau lah.." Aurel menghapus air matanya kemudian ia diam termenung tanpa kata

Tanpa meminta persetujuan Aurel, Ebil mengajak Aurel untuk mampir saja kerumahnya sambil bercerita ataupun sekedar menghilangkan rasa sedihnya. Karena di sepanjang jalan ia hanya termenung sambil sesekali menghapus air matanya yang menetes tiba-tiba.

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang