"Arrrggghhhhh.." Atta lemah dan hampir terjatuhh
"Sayangg.... " Aurel segera menahan tubuh Atta dan membawanya ke kasur
Aurel membaringkan tubuh Atta di kasur dan meletakkan kepalanya perlahan.
"Sayangg.... " Aurel menepuk pipi Atta pelan untuk menyadarkan Atta
"Hmmmm.. Kepala aku" Jawab Atta sambil memejamkan matanya menahan pusing ia rasakan
"Sakit dan pusing lagi yaa kepalanya ? Sebentar aku aku ambilin obat kamu dulu yaa" Aurel beranjak dari ranjang
"Jangan pergi.." Ucap Atta pelan sambil menarik lengan Aurel
"Aku cuma mau ambil obat sayang.. Sebentar" Jawab Aurel
"Emmmmmm" Atta tak melepaskan lengan Aurel sambil terus menahan sakitnya
Aurel yang memahami itu mengeluskan tangannya di kening dan puncak kepala Atta.. Diciumnya pipi Atta lembut kemudian tak lepas tangan satunya menggenggam lengan Atta
"Mikirin apa sih kamu sampai kumat lagi pusingnya ?" Bisik Aurel
Atta hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaan Aurel
"Jangan bohong.. Kalau tadi aku ga datang, kamu udah jatuh loh, bisa jadi kepalanya kebentur lagi.. Kamu tau kan apa yang akan aku rasakan kalau itu terjadi" Ucap Aurel sambil mengeluskan tangannya dikening dan puncak kepala Atta
"Maaf.. Aku tiba-tiba pusing saat mikirin kamu pergi, aku khawatir kamu ga ada di sisi aku" Jawab Atta mengaku
"Yaa Allah sayang.. Aku kan udah titip pesan sama orang rumah, aku pergi sebentar dan aku pasti akan cepet pulang.. Kenapa harus dipikirin berlebihan sih sayang ?" Ucap Aurel sedikit kesal
"Yaa aku ga tau.. Aku kepikiran, aku takut jauh lagi dari kamu" Jawab Atta parau
Aurel tersenyum menatap Atta yang matanya berkaca.. Aurel heran akhir-akhir semenjak kekasihnya masuk rumah sakit, ia menjadi semakin manja dan ingin selalu berdekatan dengannya
"Aku tadi cuma keluar sebentar sayang.. Nihh sekarang aja aku udah disini kan ? Ga boleh kaya gini lagi yaa.." Ucap Aurel tegas
"Yaudah aku ambilin obat kamu dulu sebentar yaa.."
Aurel mengambil obat Atta dan memberikannya kepada Atta untuk segera diminum.. Walau sebetulnya dengan sentuhan Aurel sakitnya berkurang, tapi Aurel tetap khawatir jika tiba-tiba pusingnya muncul kembali
🍂
Keesokan harinya Aurel melihat Atta sedang bicara serius dengan Gilang.. Ia melihat wajah Atta sangat marah dan sesekali membentak Teamnya itu. Namun karena Aurel tak mau terlalu banyak ikut campur mengenai pekerjaan Atta, ia biasanya hanya mendengarkan dan memberi saran jika Atta mulai mengeluhkan kekesalah atau masalah pekerjaan kepadanya
Setelah Atta bicara dengan Gilang.. Ia segera kembali ke kamar dan duduk di balkon kamar sambil memegang I-padnya menyelesaikan pekerjaannya
"Kerjanya jangan dulu diforsis sayang.. Inget kamu baru aja sembuh" Ucap Aurel sambil duduk di samping Atta
"Hueftthhh iyaa.. Kalau aku ga cek semua, bisa kacauu" Keluh Atta
"Kenapa sih tadi marah-marah sama Gilang ? Emang Gilang melakukan kesalahan apa sampai bentak-bentak gitu.. Kasian loh tadi mukanya Gilang uda pucet, selama kamu sakit kan dia uda backup pekerjaan kamu.. Ga boleh lah kasar gitu sayang" Ucap Aurel memberikan saran kepada Atta
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulung Buncis 💜
RomancePROLOG Cerita ini terinspirasi dari kisah Cinta duoAHHA dan Author amat sangat suport semua yang berkaitan dengan duoAHHA Isi dari cerita ini sudah pasti ada keterkaitan dengan bbrpa story, kisah cinta dan bbrpa vlog yang sudah tayang dari abang mau...
