56. RENCANA

1.3K 133 28
                                    

Saat Aurel bangun dari duduknya Gilang ikut bangun dari duduk santainya dan memberi kode kepada Atta agar menahan Aurel.

Atta yang juga terbawa emosi karena sedari tadi dirinya tak di maafkan menggelengkan kepalanya dan malah duduk bersandar di sofa

"Hadeuuh gak bisa banget ni si bos liat gue santai sebentar" Gumam Gilang dalam hati

Gilang segera menahan Aurel dan memberikan pengertian kepadanya untuk tidak terbawa emosi, Gilang juga menjelaskan bahwa Atta semalaman tidak tidur karena banyak hal yang harus diselesaikan sebelum meninggalkan beberapa pekerjaan dikantor serta pekerjaan dibidang yang lainnya yang harus ia urus sebelum pergi

Aurel mencoba mengerti, ia juga tak enak dengan tim Atta jika dirinya harus kembali maka semua yang direncanakan akan gagal dan pasti akan membuat masalah besar untuk Atta dan timnya

Aurel kembali duduk, namun saat ini ia menjauh dari tempat duduk Atta. Ia tak mau ribut di tempat umum dan tak ingin emosinya kembali terpancing

Perjalanan yang diharapkan Aurel dan Atta menyenangkan ternyata semua sirna. Di pesawat saja Aurel meminta tim untuk bertukar tempat duduk, ia ingin duduk disamping Jessica ketimbang disamping Atta. Ia tak mau disepanjang jalan menjadi semakin tak nyaman jika berada disamping Atta dengan kondisi emosi yang tidak stabil

Atta akhirnya duduk sendiri tanpa ditemani siapapun karena memang pesawat yang ia naiki tidak penuh dan sangat sepi sehingga walau Aurel request pindah tempat duduk itu tak masalah jika tempat yang lainnya tak terisi

Aurel dan Atta tak saling menatap.. Mereka berdua sibuk memainkan ponselnya, entah apa yang ia mainkan karena didalam pesawat tak ada signal untuk sekedar melihat sosialmedia maupun hal lain yang menyenangkan di aplikasi ponselnya

Setelah beberapa jam akhirnya mereka sampai di Bandar Udara Internasional komodo Nusa Tenggara Timur.
Tim Atta segera bertemu dengan pihak Trip Labuan Bajo yang sudah mereka kontak dari Jakarta

"Bang barang-barang masih nunggu diambil, tapi mobilnya udah siap" Ucap Gilang kepada Atta yang sedang duduk menunggu

"Yaudah kita jalan duluan aja, tim yang lain nyusul.. Gue pusing belum tidur" Jawab Atta

"Oke bang.. Yuukk kalau gitu, kak ayo jalan mobilnya udah nunggu" Ajak Gilang kepada Aurel

"Loh Jessica masih nunggu koper lang didalem" Ucap Aurel

"Iya kayanya masih agak lama, disini panas mending jalan duluan.. Abang pusing katanya mau tidur" Jelas Gilang

"Oh gituu.. Yaudah abang duluan aja, gue nunggu Jessica dan yang lain disini" Ucap Aurel

Mendengar jawaban itu dari Aurel, Atta segera bangun dari duduknya dan berjalan menuju mobil yang ditunjuk oleh Gilang sebelumnya

"Ka, kasian abang masa dimobil sendiri, perjalanan ke Villa jauh loh hampir 2 jam" Bisik Gilang kepada Aurel sebelum mengejar Atta

"Langg cepeett" Teriak Atta sebelum masuk ke dalam mobil kemudian menutup mobil dengan kencang

Hati Aurel cukup luluh mendengar penjelasan Gilang sebelumnya bahwa Atta tidak tidur semalaman, kemudian harus bekerja dan banyak sekali yang harus ia selesaikan sebelum keberangkatan hari ini. Akhirnya ia memutuskan untuk berlari mengerjar Gilang dan Atta

"Lang..! " Teriak Aurel yang melihat Gilang sudah menutup pintu mobilny berharap Gilang mendengar

Namun ternyata Gilang dan Atta dan tak mendengar itu dan mobil mereka naiki sudah menancap gas

"Gilangg...! " Aurel mencoba teriak lebih keras tapi ternyata itu tak membuat mobil yang dinaikin Atta dan Gilang berhenti

"Huuufthhh.. " Aurel menghembuskan napas panjang dan menyandarkan badannya di tiang dekat parkiran mobil

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang