23. PERCAYALAH

826 93 12
                                    

Saat mereka masih berdekapan dalam pelukan hangat dengan semilir angin malam yang membuat dekapan makin erat tiba-tiba ponsel Atta bergetar

Drrrtttt drrrrtttt..
Ia segera mengangkat panggilan yang masuk sambil tangan kirinya tetap memeluk Aurel

"Iya pak.. Gimana ?" Ucap Ata

"Bang, Ricis langsung minta banding dan sekarang malah ada kasus baru... Apa abang sudah lihat berita di infotaiment ?" Jawab pak sunan dari seberang sana

"Jangan terima bandingnya, saya ga akan main-main sama sama dia.. Kasus apa lagi ?"

"Andre membuat pernyataam ke media"

"Pernyataam soal apa ? Bukannya andre udah dikasih keringanan karena dia hanya suruhan ?"

"Saya kirim hasil wawancaranya dengan medianya yaa bang"

"Haaah media ? Oke oke"

Atta dan Aurel menonton video yang dikirimkan pak sunan. Ternyata Andre membuat cerita palsu yang menyatakan jika dirinya bekerja di AHHA Corp diperlakukam tidak baik, sering tidak di gaji, kerja tidak tahu waktu, lembur setiap hari dan banyak pernyataannya yang membuat Atta geram..

"Ni anak maunya apa sih !" Ucap Atta sambil mengepalkan tangannya dan memukulkan ke pagar balkon

"Sayanggg.. Duuhh jangan gitu dong" Aurel meraih tangan Atta yang ternyata ada luka, lebam dan berdarah..

Ia segera membawa Atta masuk dan mengajaknya duduk di sofa.. Aurel mencari kotak p3k dikamar Atta

"Ini pasti suruh Ricis! Aku ga ngerti lagi sama wanita itu, maunya apa sih sebenernya ? Aku baikin dia ngelunjak, aku kasarin ehh makin menjadi.." Ucap Atta sambil menggerutu

Aurel yang sudah mendapatkan kotak p3k duduk disamping Atta, membersihkan lukanya dengan alkohol dan memplaster sobekan kecil yang ada ditangan Atta

"Aaahhhh.. Perih" Ucap Atta sambil menolak untuk di obati

"Lukanya kecil tapi kalau ga dibersihin nanti infeksi" Ucap Aurel yang kembali mengambil tangan Atta dan membersihkannya dengan lembut

"Udah gapapa.. Ga usah di obati, ini luka biasa" Jawab Atta

"Sebentar aja sayang.. " Aurel melembutkan suaranya dan menatap Atta

Setelah selesai di obati Aurel menggenggam tangan Atta dengan wajah pasti

"Sayang.. Allah sedang sayang sama kamu makanya Allah kasih cobaan sekarang supaya kamu bisa naik derajatnya. Percayalah tak ada masalah yang tidak bisa di selesaikan, cobaan diberikan kepada orang pilihan dan Allah pilih kamu untuk hadapi ini semua" Ucap Aurel sambil mengeluskan tangannya ke dada Atta

"Yaa aku tau itu, aku cuma gak habis pikir.. Apa sih maunya kok sampai membuat cerita palsu seperti itu dan aku punya salah apa sama dia, aku ga ngerti" Atta menyandarkan kepala di sofa dan menghembuskan napasnya keras

Aurel meraih kepala Atta dan menyimpannya di bahunya, kemudian ia pegang wajah Atta lembut

"Kamu ini orang yang kuat dan punya jiwa ambisi yang tinggi, belum lagi dengan segala yang kamu punya sekarang.. Kalau ada orang yang gak suka yaa wajar, kali ini kamu di uji oleh orang terdekat kamu"

"Tapi ini Andre udah makin aneh sikapnya, aku belain untuk diringankan hukumannya.. Tapi dia malah cari masalah lagi, Arrrrrggghhh" Ucap Atta sambil berteriak kecil karna kesal dengan keadaan saat ini

"Kita kan ga bisa memilih siapa yang akan menjadi boomerang untuk kita.. Bisa jadi keluarga dekat, teman, atau siapapun itu orang yang tidak kenal dengan kita dan saat ini mungkin memang orang terdekat kamulah yang ternyata menjadi boomerang untuk kamu" Aurel masih setia menenangkan Atta

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang