38. TERUNGKAP

922 116 32
                                    

Saat semua heboh dengan makanannya masing-masing Azriel tiba-tiba mendekati Ashanty dan berbicara berbisik dengan ibu sambungnya itu.

"Haaaah... Kok bisa Att...." Ashanty teriak kaget dengan apa yang disampaikan oleh Azriel

"Sssstttt... Bundaaaaaaa " Jawab Azriel menahan suara bundanya yang cukup keras

Aurel yang mendengar bundannya hampir menyebutkan nama Atta curiga dan penasaran dengan apa yang disampaikan oleh Azriel kepada bundanya

Azriel membawa bundanya keluar dari restoran tersebut

"Yelllll....  Ada apa sih? Kenapa bisik-bisik ceritanya" Aurel ikut bangun dari duduknya menghampiri Azriel dan bunda keluar namun ia tak menemukannya

Di sisi restoran Azriel meminta bunda untuk tidak bersuara keras karena khawatir terdengar orang lain

"Gimana maksudnya sih yel ?" Ucap Ashanty dengan wajah panik

"Bunda tenang dulu, jangan teriak lagi.. Nanti kaka tau" Jawab Azriel menengkan Ashanty

"Iyaa iyaa oke, gimana maksudnya ?" Ashanty tak sabar mendengar secara detail apa yang di maksud Azriel tadi

"Tadi bang Thoriq telpon aku, katanya bunda berkali-kali kirim pesan ke bang Atta.. Tapi bang Thoriq ga bisa balas karena ponselnya abang terkunci, dia liat tiap hari bunda tanya kabar dan katanya bunda tau sesuatu tentang bang Atta.. Bang Thoriq mau langsung telpon bunda tapi ga punya no hp bunda" Jelas jiel mengawali pembicaraannya

"Yaa terus apa hubungannya Thoriq sama masalah Atta sih yel ? Emang Atta kemana sampe ga buka pesan bunda ? Kenapa harus Thoriq yang hubungi kamu atau bunda ? Bunda ga ngerti deh" Ashanty masih bingung dengan apa yang di ucapkam Azriel

"Bang Atta di rumah sakit bun, udah seminggu lebih ga sadar" Ucap Azriel memperjelas semuanya

"Haaaah... Kok bisa ? Kenapa ?" Ashanty sangat kaget dengan ucapan jiel

"Ssstttt bunda, jangan teriak dong nanti kaka denger"

"Kenapa kaka ga boleh tau yel ?" Tiba-tiba Aurel datang dengan wajah yang memerah dan mata yang berkaca

"Bang Atta kenapaaa ? Bilanggg ada apa sama bang Atta ?" Aurel mendorong Azriel dengan penuh harap dan wajah yang dipenuhi dengan air mata

"Tenangg kaaa tenangg" Ashanty menarik Aurel yang terus memaksa jiel untuk bicara. Ashanty mencoba memeluk Aurel yang mulai kacau

"Atta kenapaa bun ? Kenapa aku ga boleh tau? Kenapa bunda juga syock saat jiel bicara soal Atta ?" Aurel berusaha melepaskan pelukan bundanya dan terus berusaha menarik Azriel

"Yaa kakak tenang duluu ! Gimana jiel mau jelasin kalau kaka beginiii !" Azriel bicara cukup keras agar menghentikan ketidakkaruan Aurel saat ini

Aurel langsung lemas dan duduk disembarang tempat. Tangannya dengan lemas menarik kaki jiel

"Ayoo yel, bilang sama kaka ada apa dengan bang Atta" Ucap Aurel dengan nada yang lemah dan sudah tak berdaya

Ashanty dan Azriel yang melihat Aurel seperti itu menggendong Aurel dan membawanya ke mobil.

"Tenang dulu yaa ka.. Bunda juga ga tau jelas apa yang terjadi, kita dengerin dulu penjelasan jiel" Ashanty duduk disamping Aurel sambil membetulkan posisi duduk Aurel yang pasrah

"Jadi gini ka, bunda.. Tadi bang Thoriq telpon jiel, dia mau bicara sama bunda soal kondisi bang Atta tapi karena tadi bunda sedang sibuk dan bang Thoriq juga masih harus urus bang Atta jadi aku diminta sampein pesan ke bunda.."

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang