21. TAK MENYANGKA

762 97 13
                                    

Setelah Atta menjawab panggilan dari pengacaranya ia segera mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi karena ia akan menemui si dalang dari gagalnya launching produk baru brand AHHA.

Aurel yang bingung melihat tatapan Atta kepada dirinya saat menerima panggilan dari pengacaranya tak sabar menunggu Atta keluar dari kamar mandi. Ia ingin bertanya apa yang mereka bicarakan tadi

Atta keluar dengan wajah yang cukup serius. Ia melihat Aurel sedang menunggunya di sofa tapi ia tak mau menyapanya karena khawatir emosinya memuncak dan Aurel akan sedih jika dirinya meluapkan emosinya kepada sang kekasih

Aurelpun menjadi enggan bertanya kepada Atta karena melihat ekspresi wajah Atta yang agak tegang dan sepertinya memang belum bisa ia tanya namun Aurel sangat penasaran apa yang terjadi sebetulnya. Perlahan Aurel mencoba menghampiri Atta yang sedang bersiap merapikan barangnya ke dalam tas.

"Sayang... Tadi pengacaramu telpon ada apa ? Ngabarin pelakunya udah ketemu ?" Tanya Aurel pelan sambil mengelus punggung Atta

Atta tak bergeming. Ia mencoba menahan emosinya dengan tak bicara apapun dan segera merapikan beberapa barangnya kemudian ia memanggil panji

"Sayang.. Ada apa sebenarnya, kenapa kamu malah diemin aku ?"Aurel terus bertanya

Tak lama panji datang, kemudian menyiapkan segala perlengkapannya yang sebetulnya bisa Aurel lakukan namun Atta enggan bicara dengan Aurel. Kemudian Atta pamit kepada Aurel

"Aku berangkat.. Ada yang harus aku selesaikan" Ucap Atta dingin tanpa menatap Aurel

Aurel yang bingung segera mengejar Atta yang perlahan keluar dari kamarnya..

"Sayangg..." Aurel menarik tangan Atta. Ia butuh penjelasan darinya

"Aurel please ! Biarkan aku selesaikan ini dulu" Teriak Atta sambil melepaskan tangan Aurel yang menempel di lengannya dan segera kebawah tanpa melirik sedikitpun kepada Aurel

Aurel kaget mendengar teriakan Atta dan terdiam, matanya berkaca.. Ia tak menyangka Atta memanggilnya dengan sebutan nama Aurel yang sudah lama sekali ia tak mendengar itu.

Melihat Atta yang sangat dingin dan teriakan yang cukup membuat dirinya syock akhirnya Aurel masuk kekamar Atta dan duduk di sofa. Ia berpikir sebetulnya siapa dalang dari semua ini sampai-sampai Atta bersikap dingin dan kasar.

🍂
Sampai di kantor polisi Atta bertemu pengacaranya.

"Haduuh bang maaf yaa pagi-pagi banget jadi harus kesini.." Ucap pak Sunan pengacara Atta

"Gapapa pak, masalah ini memang harus segera diselesaikan" Jawab Atta

"Saya tak menyangka, pelakunya dia karena yang saya tau bukannya abang dekat yaa"

"Ternyata yang dekat bukan berarti baik pak, tapi bukti udah valid dan dia sudah mengakui kesalahannya ?" Tanya Atta

"Awalnya sih mengelak bang, dia juga bawa pengacara dan sempat kami berdebat tapi akhirnya dia mengaku setelah kami pertemukan dia dengan andre"

"Oh gitu, jadi kapan saya bisa ketemu pelakunya ?"

"Sebentar lagi bang, sedang proses penyidikan lebih lanjut di dalam"

Setelah menunggu hampir 1 jam akhirnya seseorang masuk ke dalam ruangan tempat Atta dan pak sunan menunggu. Seorang wanita yang dulu ia kenal bahkan sempat dekat dengan Atta ternyata mengkhianatinya dengan cara busuk. Ia masuk dengan ditemani 2 polisi

"Sory ta, aku ga maksud untuk.... " belum selesai wanita itu bicara, Atta meminta dirinya untuk duduk terlebih dahulu

"Silahkan duduk.." Ucap Atta kepada wanita itu

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang