18. 92 PANGGILAN

776 85 4
                                    

Setelah mobil Atta hilang dari penglihatan Aurel. Ia masuk kembali ke Villa dan ikut berkumpul dengan keluarganya.

"Gimana ka udah enakan" Ucap Azriel

"Udah jauh lebih baik kok de" Jawab Aurel

Ashanty yang baru saja bergabung mendengar pembicaran Aurel dan Azriel di taman.

"Enakan kenapa ? Kamu emang kenapa kak" Tanya Ashanty

"Ehh bunda.. Miss youu bund" Aurel tak menjawab pertanyaan bundanya. Ia langsung memeluk sang bunda

"Miss you to sayang.." Jawab Ashanty
"Ehh ehh bentar tadi pertanyaan bunda belum dijawab.. Emang kaka kenapa yel kok nanya begitu" lanjut Ashanty yang penasaran

"Gapapa bun, kemarin katanya kaka ga enak badan" Jawab jiel sambil memberi kode kepada sang kaka dan berlalu meninggalkan taman

"Iyaa bun sebelum jiel berangkat ke villa aku bilang kalau aku ga enak badan.. Tadinya mau ikut aja ke villa biar langsung istirahat disini tapi aku ga enak udah janji sama abang dan pihak hotel jadi harus stay disana sehari lagi" Aurel memperjelas jawaban adiknya

"Oh gitu, tapi sekarang udah enakan kan ? Minum vitamin makanya ka.. Jangan suka lupa vitamin yang bunda kasih"

"Udah kok bun, sekarang hatinya yang ga enak"

"Loh kenapa ?"

"Babybubu aku pulang duluan ke jakarta"

"Ihhh dasaaar bucinn.. Baru juga pisah berapa menit"

"Tapi kan kangen bun, selama disini aku belum jalan kemana-mana sama dia"

"Yaelah.. Masih banyak waktu kale kak di Jakarta nanti, lebay ahhh"

"Beda bun jalan dijakarta sama disini.. Hufthh"

"Yaa kan dia juga pulang duluan karena kerja bukan main-main"

"Iyaa sih.. Tapi tetep aja kangen"

"Tadi bilangnya kangen sama bunda, ehh sekarang bilangnya kangen Atta.. Udahh ahh bunda mending pergi aja"

"Ihhh bunda ngambek, kangen jugaa sama bunda.." Aurel menatrik sang bunda dan memeluknya
"Bun.. " Aurel memegang punggung tangan Ashanty

"Iyaaa kenapa ka" Jawab Ashanty membalas genggaman tangannya

"Sampai di Jakarta nanti, aku berencana mau ketemu mimi.. Menurut bunda gimana ?"

"Waahhhh bagusss dong nak, lebih cepat kan lebih baik.. Kaka udah hubungi mimi? "Tanya Ashanty yang sebetulnya kaget dengan ucapan putrinya tetapi disisi lain ia senang bahwa Aurel sudah mulai mau berdamai dengan situasi

"Belum sih bun, nanti aja kalau udah sampai Jakarta aku hubunginya"

"Ohh iya.. Pesen bunda hanya satu nak, mau bagaimanapun dia adalah ibu kandungmu, bunda tau perasaan kamu dan jiel dulu dan sampai sekarang.. Jadi kaka harus siapkan hati dan belajar untuk tenang jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kaka harapkan nanti" Ucap Ashanty sambil mengelus kepala Aurel

"Iya bun, mulai sekarang kaka udah mencoba pikirin apa yang mau kaka bicarain ke mimi dan udah coba siapin hati supaya siap jika nanti yang di sampaikan mimi ga sesuai dengan yang aku mau"
"Kakak juga mau sekalian bawa abang bun ketemu miminya" Lanjut Aurel

"Haaaah ? Kaka yakin ? Kaka sudah siap dengan segala resikonya ?"

"Aku udah bicara sama abang, aku udah ceritain juga soal mimi dengan Rasya ke dia.. Abang bilang dia mau coba bun"

"Oh gitu, Bunda selalu suport segala keputusan kaka. Bunda percaya kaka kuat dan kaka bisa lalui semuanya"

"Thanks bun untuk segalanya" Aurel memeluk Ashanty lembut

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang