47. KUMAT

999 116 25
                                    

Pagi ini semua sudah siap untuk berkegiatan di luar..
Panji dan Aurel sudah menyiapkan semua keperluan Atta, sementara Atta masih breafing dengan Gilang dan team youtube.
Memang tempat yang akan dikunjungi ini butuh ekstra hati-hati karena tempat berkaitan dengan air dan jalanan yang terjal..

"Panji, alat mandinya abang jangan lupa sama hoodienya yaa.." Ingat Aurel kepada Panji

"Udah ka kalau hoodie soalnya katanya mau kembaran sama kaka..  Tinggal alat mandi aja berarti yang belum" Jawab Panji

"Uhhh so sweet banget my baby bubu nyiapin aku hoodie.. " Aurel merespon ucapan Panji dengan gayanya

Panji hanya merespon dengan gelengan kepala tanda ia sudah tak heran dengan sikap kekasihnya Atta yang memang sangat ekspresif, berbeda 180 derajat dengan bosnya yang sangat dingin dan jarang sekali mengekspresikan perasaannya

Tak lama Atta menghampiri Aurel yang sedang berdiri memantau Panji menyiapkan keperluan Atta yang belum selesai dirapikan..

"Udah sayang ?" Tanya Atta sambil memegang tangan Aurel dan meletakannya di pipi Atta (cek Vlog kaka)😁

Aurel membalas dengan mengusap-ngusap rambut Atta tanpa menatap kekasihnya karena masih harus mengecek barang yang dibawa oleh Panji

"Handuknya nji jangan lupa" Ucap Aurel mengingatkan Panji lagi

"Iya ka.. Udah siap semua nih, ada lagi yang perlu dibawa ?" Tanya Panji

"Udah semua kayanya.. Yauda tutup tasnya" Ucap Aurel

Kemudian ia menatap Atta yang masih mengeluskan tangan sang kekasih di pipinya

"Ini kenapa dah bayii gedenya aku ?" Tanya Aurel sambil berjalan keluar

Atta melepaskan itu kemudian di cubitnya seluruh lengan Aurel...

"Ayangg.. Astagfirullah, sakit tau" Ucap Aurel kesal

"Hihihihiiii.." Atta hanya menyengir melihat kekasihnya marah

Atta dan semua team memulai perjalanan menuju waterFall dibandung, perjalanan menuju waterfall sangat terjal dan berkelok.. Waktu yang dibutuhkan menuju tempat tersebutpun cukup lama, sampai akhirnya Atta merasakan pusing dan mual

"Sayanggg..." Panggil Atta kepada Aurel yang sedang memainkan ponsel

"Iyaaa..." Jawab Aurel tanpa menatap Atta

"Kepalaku pusing dan aku mual.." Keluh Atta sambil meraih tangan Aurel dengan wajah yang pucat

"Ehh.. Ayang sakit ? Mau muntah ?" Ucap Aurel segera merubah posisinya mendekati Atta

Atta hanya mengangguk lemas tidak menjawab pertanyaan Aurel. Segera Aurel mencari plastik kosong untuk menampung muntahan Atta namun ia tidak menemukannya..

"Bang Alle, boleh minggir dulu ga ? Abang mual pengen muntah" Ucap Aurel panik

Alle segera menepi ditempat yang memang cukup sepi.. Atta segera membuka pintu mobil untuk keluar,  ia jongkok kemudian memuntahkan semua makanan yang sudah dimakannya semalam dan tadi pagi..

Aurel yang melihat kekasihnya, ikut jongkok dibelakang Atta dan mengusap-ngusap punggung serta tekuk leher belakang Atta

"Njii ambilin kaos abang sama minyak kayu putih yaa.." pinta Aurel kepada Panji

"Nih ka.." Panji memberikan kedua barang yang diminta Aurel

Aurel mengambil minyak kayu putih dan dibalurnya minyak tersebut keseluruh punggung dan leher Atta

"Udah sayangg ? Masih mau muntah ?" Tanya Aurel lembut

"Emmmhhh.. " Jawab Atta dengan wajah pucat dan mata yang berkaca

Bulung Buncis 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang