BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
* * *
Seorang gadis memijakkan kakinya dengan mantap ke dalam gedung sekolah yang menjulang tinggi. Ini hari pertamanya, menjadi Godeunghaksaeng. Degup jantungnya terpacu lebih cepat ketika menjumpai lapangan yang dipenuhi oleh murid lainnya.
Helaan napas terlepas begitu saja, Yerim menundukkan wajahnya. Hal yang paling tidak ia sukai adalah harus diam di bawah teriknya sinar matahari sembari memperhatikan upacara dengan hening. Sungguh membosankan, pikirnya.
Suara teriakan yang menggema membuat Yerim menoleh. Seorang gadis dengan perangai tinggi bak model, rambut hitam yang tergerai lurus itu melambaikan tangan ke arah Yerim, dan Yerim juga membalas lambaian gadis tersebut.
"Kemarilah!" Teriaknya.
Yerim mengangguk, ia berlari mendekati gadis yang memanggilnya tadi. Sampai di sana, mereka saling beradu pandangan. Dan saling berseru dalam hati masing-masing.
"Lihatlah adikku yang cantik ini," guraunya.
"Eonnie, jangan seperti itu kau membuat pipiku panas," Jihyun terkekeh.
"Bagaimana perasaanmu? ini bukankah yang selama ini kau impikan?"
Yerim memutar pandangan. Mengabsen seluruh sudut gedung sekolah ini. Sangat menakjubkan, rasanya seperti mimpi saat ia bisa melangkahkan kakinya ke sini. Sekolah menengah atas yang terkenal akan murid pandainya. Dan sekolah yang paling besar di Seoul.
"Tidak bisa digambarkan, Eonnie. Sangat menakjubkan," ujar Yerim polos.
Jihyun yang gemas pun tidak tahan hingga mencubit pipi adiknya itu.
"Hari ini ada upacara penyambutan seperti sekolah pada umumnya. Tenang saja, aku akan mengantarmu ke tempat mading, agar tahu di mana kelasmu berada," Yerim mengangguk.
"Yerim, kalau ada yang menggagumu atau mengusikmu jangan sungkan untuk bercerita pada Eonnie," Yerim tidak menjawab.
"Kim Yerim!" Masih sama, tidak ada jawaban.
"Demi Tuhan! Dia sangatlah tampan," Jihyun mengerutkan dahinya. Ia mengikuti arah mata Yerim memandang.
"YA! Kim Yerim!" Yerim tersentak, ia mengerjapkan matanya gelisah.
"Ada apa, Eonnie?" Jihyun menghela napasnya.
"Siapa yang kau lihat tadi?" Tanyanya.
Yerim mendudukkan wajahnya, "Aku tidak tahu siapa nama pria itu tadi. Tapi sungguh, pria itu sangat tampan, Eonnie," ujar Yerim sembari tersenyum membayangkan wajah pria yang belum lama tadi dilihatnya.
Jihyun yang mengetahui siapa pria yang Yerim maksud segera menarik tangan Yerim agar menjauh dari keramaian. Mereka berhenti di sudut lorong sekolah.
"Kenapa Eonnie, membawaku kemari?"
Jihyun mendekatkan bibirnya pada telinga Yerim. Lalu membisikan sesuatu.
"Jeon Jungkook, akademi musik kelas akhir" bisiknya pelan.
Yerim terkejut bukan main. Sungguh ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Sudah tampan, bisa bermain musik, mungkin juga bisa bernyanyi. Benar-benar definisi manusia berkedok malaikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑
Fanfiction⚠️TOLONG FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Pernahkah kau merelakan hidupmu untuk menikah dengan seorang mafia yang membunuh kakak perempuanmu? itu sangat sulit dibayangkan. Tetapi, itu semua dialami oleh Yerim. Ia harus menikah dengan Jeon Jungkook untuk mem...