26

2.5K 168 34
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

* * *

Satu minggu pun berlalu, keadaan Jungkook juga sudah sepenuhnya pulih. Kelegaan di hati Yerim juga sudah lepas. Selama di rumah sakit, Jungkook sama sekali tidak ingin makan jika bukan Yerim yang menyuapinya, sangat terbalik bukan dengan seorang mafia yang kejam?

Jungkook yang duduk di kursi roda tampak bahagia ketika tahu jika dirinya akan pulang ke rumah hari ini. Mungkin kali ini adalah kesempatan yang tidak akan ia sia-siakan, untuk membangun rumah tangga yang lebih baik.

"Jung, apa mobil Paman Sungnim masih lama?"

"Sebentar lagi mungkin sekitar 5 menit. Apa kau lelah berdiri?"

Jungkook dan Yerim tengah menunggu mobil jemputan di lobby. Di sana memang ada tempat duduk, namun sayangnya penuh sehingga Yerim harus berdiri di belakang kursi roda Jungkook.

"Tidak, hanya sedikit bosan,"

"Kalau begitu, aku yang berdiri dan kau yang duduk di sini," ucap Jungkook mencoba berdiri perlahan.

"Tidak, kau duduk saja. Lagi pula luka di perutmu belum sepenuhnya mengering,"

Jungkook tetaplah Jungkook. Ia tetap kukuh dengan kemauannya. Setelah berhasil berdiri dengan usaha, ia menggapai pergelangan tangan Yerim dan menuntunnya untuk duduk secara lembut.

Yerim malu, lagi.

"Kau duduklah, aku yang berdiri. Pangeran tidak akan membiarkan tuan putrinya kelelahan." Jelas Jungkook diiringi senyum mautnya.

Lima menit berlalu, mobil yang mereka tunggu akhirnya datang. Kwon Sungnim keluar dari mobil, berlari menuju Yerim dan Jungkook berada. Tetapi ia terkejut saat melihat majikannya berdiri dan tidak duduk di kursi roda.

"Apakah Tuan sudah sembuh?"

"Minggir,"

Jungkook tidak menjawab pertanyaan asistennya itu, melainkan langsung mendorong kursi roda Yerim menuju mobil.

"Aku bisa sendiri, Jung,"

Jungkook menggendong Yerim, ia tidak peduli dengan kesehatannya. Bahkan Yerim sudah berulang kali mengatakan jika ia bisa. Kwon Sungnim yang berada di sana juga hanya bisa menggelengkan kepala heran.

Sampai di dalam mobil, Jungkook dan Yerim duduk di kursi belakang. Jantung Yerim kembali berdetak cepat ketika Jungkook menyenderkan kepala di bahunya.

"Aku ingin seperti ini, jadi kau tak boleh protes,"

Yerim menaham senyumannya.

"Jung, tetapi ini sungguh berat,"

Jungkook mengubah posisinya dan menatap Yerim lekat.

"Berat mana saat nanti kau mengandung Jeon junior?"

Yerim menelan salivanya susah payah. Pertanyaan macam apa itu?

"Kenapa diam? Apa kau mau cepat-cepat memiliki Jeon junior?"

"Jung, nanti kau ingin makan apa?"

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang