BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
* * *
Kwon Sungnim menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah besar. Tujuannya datang ke mari tidak lain adalah menjemput dokter pribadi Jungkook yang cukup lama mengabdikan dirinya kepada keluarga Jeon.
Betapa beruntungnya Jungkook karena memiliki dokter seperti orang itu. Kwon Sungnim yang sudah lama menjadi asisten sekaligus supir pribadi Jungkook pun mengetahui jika majikannya itu telah menganggap dokter pribadinya seperti keluarganya sendiri.
Setelah selesai melepaskan seatbeltnya, Kwon Sungnim membuka pintu mobil dan menguncinya kembali. Ia melangkahkan kakinya menuju gerbang yang menjulang tinggi dan dilindungi oleh sensor. Sensor itu berguna memantau siapapun tamu supaya tidak semua orang bisa masuk dengan lancang.
Sensor itu memverifikasi wajah Kwon Sungnim dan akhirnya, pintu gerbang itu terbuka dengan sendirinya. Kedua kakinya mengayun memasuki halaman rumah yang tidak perlu diragukan seberapa luasnya.
Saat sampai di teras rumah ini, Kwon Sungmin menekan tombol bel hingga berbunyi dan membuat penghuni rumah membukakan pintu.
"Annyeongaseyo," ujar Kwon Sungnim sembari membukukkan badannya sebagai salam pertemuan.
Orang itu tersenyum ramah, dan melakukan hal yang sama seperti Kwon Sungnim.
"Apa, Tuan, mencari Tuan Lee Dong min? " Ujar pria paruh baya itu sembari tersenyum ramah.
"Nee. Apa Tuan Min, ada di rumah?"
"Sepertinya, Tuan Min, sedang memberi makan ikan di belakang. Mari saya antarkan," Kwon Sungnim mengangguk dan mengikuti langkah pria paruh baya itu.
-0o0-
Yerim menghembuskan napasnya kasar. Setelah selesai memakai kemeja yang Jungkook pinjamkan, Yerim harus keluar dari kamar mandi dan kembali bertemu dengan pria arogan itu. Yerim tidak habis pikir, setiap menatap pria itu emosinya langsung melonjak begitu saja.
Saat baru saja Yerim ingin menekan knop pintu kamar mandi, justru pintu itu terbuka sendiri karena Jungkook yang membukanya. Yerim tersentak, ia menatap wajah Jungkook dengan keterkejutan luar biasa.
Jungkook juga begitu, ia memandang Yerim dari atas sampai bawah. Ketika pandangannya menjumpai paha Yerim yang begitu menggugah, Jungkook berusaha keras menelan salivanya sendiri.
"Kau menghalangi jalanku," Jungkook mengerjapkan matanya berulang kali. Ia juga mencoba menetralkan jantungnya yang berdegup lebih cepat.
"Kau kan bisa lewat sebelahku," Yerim memutar bola matanya malas.
"Badanmu menghalangi pintu," Jungkook menoleh ke belakang. Ia hanya mengangkat alisnya saja tanpa mau berpindah dari posisinya.
"Yasudah, kau tidak bisa keluar," ujar Jungkook sembari menatap Yerim seperti orang kelaparan.
"Aku ingin tidur, Jungkook. Tenagaku sudah terkuras habis," Jungkook hanya menatap Yerim seperti tidak peduli.
"Aku tidak peduli," setelah mengatakan hal itu. Jungkook akhirnya merubah posisinya dan langsung mengunci pintu kamar mandi.
Sehingga Yerim tidak bisa keluar dari kamar mandi. Alhasil, kini dirinya terkurung di dalam kamar mandi bersama Jungkook. Yerim mulai merasakan ketakutan yang luar biasa. Sebelumnya, ia tidak pernah berada di dalam kamar mandi bersama lawan jenis seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑
Fanfiction⚠️TOLONG FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Pernahkah kau merelakan hidupmu untuk menikah dengan seorang mafia yang membunuh kakak perempuanmu? itu sangat sulit dibayangkan. Tetapi, itu semua dialami oleh Yerim. Ia harus menikah dengan Jeon Jungkook untuk mem...