TOLONG VOTE SEBELUM MEMBACA!
* * *
Aroma tanah yang menyambut pagi, sinar mentari yang mulai terik, nan hembusan udara segar pagi hari yang begitu menusuk kulit. Yerim mengeliat dalam tidurnya. Ia merapatkan selimut yang membalut setengah tubuhnya.
Jarum jam yang berdetak telah menunjukan pukul delapan tepat. Jungkook dan Yerim masih saling terlelap tidur di alam mimpi masing-masing. Hingga suara bel yang berbunyi membuat Yerim menghembuskan napasnya kasar.
Ia mengerjapkan matanya berulang kali, berharap jika sinar sang mentari tidak menyilaukan pandangannya. Saat matanya benar-benar terbuka, satu hal yang ia pikirkan. Apakah benar ia sekarang adalah seorang istri Jeon Jungkook, sang Mafia kejam?
Suara bel itu kembali terdengar. Dengan terpaksa Yerim menyibak selimutnya lalu bangkit untuk membukakan pintu.
Raut wajahnya masih seperti orang bangun tidur, tetapi sudahlah, daripada tamu itu menunggu terlalu lama?
Yerim melangkah sembari menyisir rambutnya yang sedikit berantakan menggunakan jemari lentiknya. Sampai di ambang pintu, ia menarik knop pintu itu lalu terbuka.
Yerim membukukkan badannya saat menjumpai seorang Butler yang membawakan nampan berisi roti bakar dan susu. Dengan cekatan, Yerim mengulurkan tangannya dan menerima nampan itu.
"Saya harap, Nona dan Tuan, menikmati hidangan kami dengan baik, terimakasih." Yerim hanya mengangguk. Ia masih tidak paham bagaimana cara beradaptasi dengan kehidupan barunya sekarang.
Daripada pusing, Yerim memilih untuk menutup pintu itu kembali dan melangkah menuju mini bar. Ia menaruh nampan itu di atas meja. Lalu memilih kursi untuk ia tempati.
"Apakah makanan ini mengenyangkan?" Ujarnya sembari mencium aroma khas bakaran dari roti yang ada di hadapannya itu.
Tetapi saat ia ingin meraih garpu dan sendok, kebingungan mulai mendatanginya. Di nampan itu ada sendok yang jumlahnya lebih dari satu, bahkan ukurannya pun berbeda.
Helaan napas terdengar begitu jelas. Yerim menundukan wajahnya, ia merutuki kebodohannya sendiri. Yerim lupa jika ia sekarang tidaklah sendiri, melainkan ada Jungkook suaminya.
Dengan berat hati, Yerim kembali melangkah. Awalnya ia ragu untuk mendekati keberadaan Jungkook, tetapi mau bagaimana lagi, sekarang dirinya adalah seorang istri.
Yerim melangkahkan kakinya seperti maling. Perlahan ia berjengkeng di sebelah sofa yang Jungkook tempati. Yerim memejamkan matanya kemudian menarik napas dalam. Okay, hari barunya akan di mulai dari sini.
Ia mengulurkan tangannya dengan berani untuk menepuk bahu Jungkook. Berharap agar Jungkook cepat bangun dan sarapan bersama.
Tepukan pertama. Jungkook masih diam dan tidak bergerak. Tepukan kedua. Masih sama, Jungkook tetap diam. Tepukan ketiga. Yerim tersentak ketika Jungkook bergerak dari posisinya, tetapi matanya tetap menutup. Dan Yerim memutuskan melangkah pergi, ia sudah putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑
Fanfiction⚠️TOLONG FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Pernahkah kau merelakan hidupmu untuk menikah dengan seorang mafia yang membunuh kakak perempuanmu? itu sangat sulit dibayangkan. Tetapi, itu semua dialami oleh Yerim. Ia harus menikah dengan Jeon Jungkook untuk mem...