23

1K 118 7
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

* * *

Hoseok menghentikan mobilnya di depan rumah sederhana milik Yerim. Ia keluar dan membukakan pintu mobil untuk Yerim. Awalnya Yerim menawari Hoseok untuk mampir, tetapi keadaan yang mendesak membuat Hoseok menolak tawaran itu.

Tanpa ingin memakan banyak waktu, Hoseok segera menginjak pedal gasnya di atas rata-rata. Ia menembus padatnya jalanan kota Seoul. Walaupun sudah beberapa kali ia di klakson oleh mobil-mobil lain, Hoseok tetap mempercepat mobilnya. Karena jika ia terlambat saja, nyawa seseorang menjadi taruhan.

20 menit berlalu, mobil Hoseok memasuki gang kecil yang tidak terlalu lebar dengan perlahan. Ia menghentikan mobilnya di tepi jalan dekat toserba. Lalu segera berlari menuju markas Bradiz.

Sampai di sana, ia dapat bernapas lega, karena semua masih saling berdoa. Hoseok pun tersenyum melihatnya.

"Bagaimana?" Sepatah kata yang terlontar membuat semua orang di sana langsung menatap Hoseok.

Hanbin berdiri dan menarik tangan Hoseok untuk segera duduk dan mulai berdiskusi.

"Kau sudah tahu semuanya dari Taehyung bukan?" Tanya Suga.

Hoseok menoleh, "Sudah, lakukan apapun agar Jungkook selamat,"

"Bukan masalah itu, Hyung. Tetapi, ayahnya Jungkook," ujar Jimin.

"Ada apa dengan paman Junghwan?" Tanya Hoseok.

"Ia sama sekali tidak mau jika Jungkook di pindahkan ke Amerika,"

Hoseok berdiri, ia menatap Jimin sinis. Lalu menarik kerah kemeja Jimin dengan kasar, tak hanya itu. Ia melayangkan tinjuan tepat di rahang Jimin.

"YA! kau bodoh. otak yang kau miliki, kau gunakan tidak?"

Hanbin dan yang lainnya spontan berdiri, lalu memisahkan Hoseok dan juga Jimin. Kali ini Hoseok memang sudah di luar kendali. Ia tidak akan main-main jika menyangkut urusan nyawa adiknya sendiri.

"Tenanglah, Hyung. Kita bicarakan baik-baik," ujar Hanbin sembari menahan lengan Hoseok tetap sialnya langsung di tepis.

"Kalian semua, jika tidak mau membantu Jungkook. BIAR AKU SAJA!"

Hoseok tidak menghiraukan teriakan Suga. Jusru ia berlari meninggalkan markas Bradiz dengan keringat yang bercucuran. Dengan cepat ia masuk ke dalam mobil dan menginjak pedal gas nya pada kecepatan tinggi.

Selama perjalanan, ia hanya bisa menahan kesesakan di dalam hati. Hoseok yakin jika Jungkook adalah pria yang kuat. Mau siapapun yang menghalangi Jungkook hidup, Hoseok bersumpah akan membunuh orang itu.

***

Yerim mengetuk pintu rumahnya sembari membawa kantong kresek kecil di tangan. Pintu tersebut terbuka, dan munculah ibunya yang tampak gelisah.

"Akhirnya kau cepat kembali," Eunji menarik tangan Yerim lalu membawa putrinya ke dalam dekapan.

Yerim tidak tahu apa yang terjadi hingga ibunya seperti ini. Setelah pelukan itu dilepaskan, Eunji menuntun Yerim untuk masuk ke dalam rumah.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang