12

1.7K 177 5
                                    

TOLONG VOTE SEBELUM MEMBACA!

* * *

Kim Yerim tengah duduk termenung di pinggiran jalanan sungai Han. Sudah lebih dari dua jam Jungkook pergi dan tak kunjung kembali. Rasa khawatir semakin bergejolak di hatinya, otaknya selalu bertanya 'di manakah, Jungkook?'

Waktu terus berputar, mentari semakin memancarkan sinarnya begitu terik hingga Yerim harus berpindah dari posisinya karena terlalu panas. Ia tidak berniat sedikitpun pergi dari sini, karena Jungkook sudah berpesan untuk tidak pergi jika bukan Jungkook yang menjemputnya.

Getaran di saku celana membuat Yerim dengan segera mengambil benda pipih itu. Tampak sebuah pesan dari nama yang tertera di layar ponselnya. Yerim membuka pesan itu. Betapa senangnya ketika ia tahu jika pesan yang baru saja ia baca adalah dari sahabatnya sendiri.   

Park Jaemin  
__________________

Yerim-ah, apa kau ada waktu?

Yerim tersenyum simpul, sudah lebih dari satu minggu ia tidak bertemu dengan sahabatnya itu. Rasa rindu yang ia tahan akhirnya terluap begitu saja.

Sangat ada, mari bertemu.

Bahkan tidak ada satu detik, pesan dari Yerim langsung mendapatkan jawaban.

Bagaimana jika sekarang?

Yerim sejenak berpikir. Saat ini dirinya memang tidak memiliki kesibukan apapun, tetapi pesan dari Jungkook membuatnya bingung. Apa mungkin ia mengingkari janjinya untuk menunggu Jungkook di sini? Atau bertemu dengan Park Jaemin sahabatnya?

Apa tidak terlalu mendadak?

Jika kau tidak bisa, lain hari saja
Bagaimana?

Tidak, sekarang juga tidak masalah

Apa kau di rumah?

Aku sedang berada di sungai Han

Bagaimana jika aku
Menyusulmu?

Boleh, aku akan menunggumu

Oke, tunggu aku!

Kedua sudut bibir Yerim terangkat. Degup jantungnya terpacu lebih cepat. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan sahabatnya itu. Bahkan Yerim ingin sekali membeli es krim di kedai langganan Jaemin.

Waktu terus berjalan, tidak di sangka jika Jaemin datang lebih cepat dari perkiraan Yerim. Kedua mata Yerim berseri ketika menjumpai Jaemin yang melambaikan tangan ke arahnya sembari tersenyum manis.

Jaemin yang melihat keberadaan Yerim langsung berlari menuju tempat Yerim berada.

"Hai, Yerim. Bagaimana kabarmu?" Yerim bangkit berdiri dan menyapa Jaemin dengan senyuman termanis yang ia suguhkan.

"Baik, bagaimana denganmu?"

"Sepertinya tidak baik," raut wajah Yerim seketika berubah. Ia mempertanyakan apakah Jaemin ada masalah?

"Bagaimana jika kita mencari tempat yang teduh untuk mengobrol?" Jaemin mengangguk, ia melangkah sembari menggapai jemari Yerim lalu digenggamnya.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang