04

2.9K 312 3
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA ! !

* * *

Sebuah mobil mewah kini memasuki halaman sebuah hotel bintang lima. Di sana terlihat banyak sekali penjaga yang berjaga di depan pintu masuk. Yerim masih nyaman dalam tidurnya. Ia pun tidak menyadari jika mobil yang ia tempati telah berhenti.

Kwon Sungnim melepas seatbelt yang ia gunakan. Ia menoleh ke belakang, kedua matanya membulat saat melihat Yerim yang tengah tertidur pulas. Walau ia sedikit tidak enak karena harus membangukan Yerim, ia tetap melakukannya untuk memotong waktu.

"Cheogi, Nona, kita sudah sampai," ujar Kwon Sungnim dari tempat duduk pengemudi yang ia tempati.

Yerim mengeliat, perlahan ia membuka kedua matanya. Ia mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya yang pupil matanya tangkap.

"Nona, kita sudah sampai di hotel," Yerim membenarkan posisinya.

Ia merapikan kembali helaian rambut yang sedikit berantakan. Lalu pandangannya kini terfokus oleh bodyguard berbadan kekar yang jumlahnya tidak sedikit. Ia berpikir, apa mungkin dirinya akan disekap di hotel semewah ini?

"Paman, apa ini hotel yang Jungkook, katakan?" Kwon Sungnim mengangguk sembari tersenyum.

"Mengapa banyak sekali penjaga, apa aku akan dikurung di sini?" Kwon Sungnim menggeleng. Lalu ia membuka pintu mobil dan keluar. Ia memutari mobil lalu membuka pintu untuk memepersilakan Yerim keluar.

"Mari, Nona," Kwon Sungnim mengulurkan tangannya.

Yerim masih diam. Otaknya belum bisa merespon apa yang terjadi. Ia hanya memutar pandangannya ke seluruh penjuru tempat ini.

"Mari, Nona. Kita harus mempercepat waktu," ucapan itu berhasil membuat Yerim membuyarkan lamunannya.

"Maaf, paman. Apa kau bisa membantuku? Gaun ini sangat berat," pinta Yerim, Kwon Sungnim pun mengangguk.

"Mari Nona, saya bantu,"

Perlahan Yerim mengangkat gaunnya semampu yang ia bisa. Tangan kananya kini berada di genggaman supir pribadi Jungkook. Gaun itu sungguh menyiksanya. Apalagi gaun itu sudah melekat di tubuh Yerim kurang lebih satu hari penuh.

"Pelan-pelan, Nona," akhirnya dengan kerja keras bersama, Yerim bisa keluar dari mobil dengan mudah.

Yerim menyeka keringat di pelipisnya. Kini pandangannya tertuju pada baliho besar di depan sana. Ia tidak pernah bermimpi bisa menginap di hotel sebagus ini.

"Nona, apa kau tidak apa-apa?" Yerim mengangguk. Pandangannya masih setia menatap baliho itu.

Kwon Sungnim menuntun Yerim melangkah. Di belakang mereka berdua ada lima bodyguard yang mengawal. Yerim merasa risih, karena sebelumnya ia tidak pernah diperlakukan seperti seorang putri.

Langkah Yerim berhenti tepat di depan pintu masuk hotel ini. Ia menarik napas sembari memejamkan matanya. Langkah berikutnya, hati Yerim telah mantap untuk mengawali perubahan di hidupnya sekarang.

"Paman, apa kita sudah memesan kamar?" Kwon Sungnim mengangguk. Setelah pintu lift terbuka, Yerim masuk bersama Kwon Sungnim. Dan pengawal lainya naik melalui tangga.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang