TOLONG VOTE SEBELUM MEMBACA!
***
Kendaraan yang berlalu-lalang semakin memadati jalanan kota Seoul. Soobin yang tengah fokus mengemudi pun harus sabar oleh suara klakson kendaraan lain yang memberinya peringatan. Sedangkan Taehyun sedang memberikan arahan untuk beberapa pasukan yang ia bawa.
"Kita tidak boleh gegabah untuk menyerang. Sesuai strategi, lakukan secara bertahap, dan pastikan, Jungkook-nim, selamat," peringat Taehyun sembari merapikan perlengkapannya.
Soobin membanting stir kemudinya, ia mengerang dalam hati. Mengapa semua tidak berjalan dengan lancar. Mobil yang ia bawa malah tiba-tiba berhenti di jalan. Waktu semakin berjalan cepat. Taehyun juga memberitahunya untuk tetap tenang, namun Soobin tidak bisa. Jungkook adalah kakaknya.
"Soob, jaga emosimu, aku percaya jika, Jungkook-nim, baik-baik saja,"
Soobin menatap Taehyun tajam. "Apa kau bercanda mengatakan hal itu? Bagaimana mungkin, Jungkook Hyung, baik-baik saja sedangkan di sana dia hanya sendiri?!"
Taehyun menghembuskan napas kasar. Ia mengambil mantel lalu dikenakannya. "Jika seperti ini, mau tidak mau kita harus berjalan kaki agar sampai sana," Soobin membelalakan matanya. Apa Taehyun benar-benar kehilangan akhal sehatnya?
"Kau sungguh membuatku marah. Apa kau pikir kita bisa sampai sana hanya dengan berjalan kaki? Apa kau bodoh jika pasukan Regaza juga berjaga di sepanjang jalan?"
Tiba-tiba suara klakson mobil yang lewat terdengar. Dan mobil itu berhenti di depan mobil mereka. Soobin segera mengambil senjatanya. Taehyun yang duduk di belakang juga memberi aba-aba untuk siaga.
'Tok tok tok'
Kaca jendela mobil yang Soobin tumpangi diketuk oleh seorang laki-laki yang mengenakan baju serba hitam. Taehyun yang mengerti jika Soobin tengah kepanikan segera membuka kaca jendela perlahan.
"Kau diam, biar aku yang keluar." Soobin hanya mengagguk paham
Taehyun membuka pintu mobil, ia melangkah keluar sembari membawa senjata api sebagai perlindungan. Namun saat ia tengah bersiap melemparkan pukulan kepada orang itu, Taehyun tertegun.
Pria tersebut membuka helm yang melindungi kepalanya sembari menatap Taehyun heran,"Kau mau memukulku?"
Taehyun menggeleng lalu membukukkan badanya setengah derajat, "Maaf, Taehyung-nim, aku tidak tahu jika itu kau," Soobin yang berada di dalam mobil bersama pasukannya benapas sedikit lega.
"Sudah lupakan. Kenapa kalian berhenti di sini?"
"Tidak tahu kenapa, mobil kami berhenti mendadak,"
Taehyung yang geram membuka pintu mobil lalu menarik tangan Soobin dan menyuruhnya keluar.
"YA! Soobin, apa kau tidak khawatir dengan kakakmu?"
Soobin menunduk. Ia merutuki kebodohannya sendiri. "Bukan seperti itu,"
"Tadi, aku sudah mengusulkan jika kami akan berjalan kaki saja agar bisa sampai sana," seru Taehyun.
"Tetapi jika kita berjalan kaki, itu akan mengancam keselamatan kita juga!" Taehyung menghembuskan napasnya kasar, ia menarik kerah Taehyun dan Soobin bersamaan, hingga dahi mereka berdua saling bertabrakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐃𝐄𝐋 𝐀𝐌𝐎𝐑
Fanfiction⚠️TOLONG FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Pernahkah kau merelakan hidupmu untuk menikah dengan seorang mafia yang membunuh kakak perempuanmu? itu sangat sulit dibayangkan. Tetapi, itu semua dialami oleh Yerim. Ia harus menikah dengan Jeon Jungkook untuk mem...