40

120 14 0
                                    

Wanita berbadan kurus itupun masih terdiam didalam pelukan pria berbadan tegap ini, tetapi ketika mereka sama - sama melepas kerinduan, suara kegaduhan prajurit membuat mereka harus melepas pelukan.

"Lepaskan wanita itu musuh, atau kau akan kami serang secara paksa kepadamu" tegas panglima Zhao

"Apa urusanmu, kalau aku hanya mengandeng calon istriku" kericuhan suara kegaduhan masyarakat

"Apa maksud mu, kha... sekarang bukan saat nya untuk bersunda gurau Yifang"

"Khem.. Ini juga bukanlah saat nya kita berperang panglima Zhao, aku hanya ingin membawa calon pengantinku saja untuk pergi dari area lingkaran orang - orang tidak bermutu seperti kalian" Yifang membisikkan sesuatu ketelinga Lingling "Semua akan cepat membaik pengantinku" seketika pipi wanita bersemu merah membuatnya dirinya terkekeh "Baiklah kita selesaikan ini secara berkepala dingin didalam istanmu, bagaimana panglima"

Karena waktu itu Zhao masih memiliki jabatan menjadi panglima, dan disana semua orang seketika mengkerut kan kedua alisnya. Karena mereka menganggap dia terlalu berani memasuki area kadang musuh.

"Lingling" panggil sang putri yang bersembunyi dibelakang pengamanan belakang suaminya

"Tuan putri, tetaplah didalam perlindunganku, aku tidak menginginkan kau terluka. Jadi biarlah panglima, dan aku yang akan menyelematkan pelayanmu darinya" suara bass dari pangeran Huang Cheng yang baru saja menjadi suami sah tuan putri kerajaan pedang

"Benar putri" ucap salah satu pelayan dibelakangnya

"Tapi Lingling"

"Percayakan pada kami semuanya akan cepat membaik"

"Baiklah kalau itu yang kau mau mu, sekarang ikutlah denganku kedalam kerajaan"

Mereka pun kembali ke pediaman kerajaan pedang, disana semua para prajurit sudah bersiap siaga melingkari kedua pasangan ini.

"Apa mau mu? Ingin merusak kegiatan pernikahan anakku" tersulut emosi

"Kha.. Aku tidak menginginkan anakmu raja Feng, aku hanya menginginkan membawa pelayan ini dari sini"

"Khemm, maaf yang mulia ijinkan saya berbicara" menunduk hormat Guongzo setelah diberikan izin ia langsung menuding kearah Lingling "Mungkin kau fikir kita akan kau bodohi dengan membawanya sambil meminta rahasia bocoran kerajaan kami kepada kelompok mu"

"Ha.. Tidak ada gunanya juga aku harus  mengorak arik urusan rahasia kalian, karena belum tentu dia akan tau tentang titik balik kerajaan bukan"

"Mana mungkinlah kalau dia tidak akan tau kalau nyatanya, dia itu pelayan setia dari tuan putri"

"Lalu apa dia akan tau sedetil apa tentang rahasia kerajaan kalian, sama saja kalau dia memberi tahu ku kalau sedetil apa keluarga kalian pasti sama juga kalau itu namanya penghianatan, bukan apa perkataanku ini ada benarnya yang mulia terhormat" Sesekali melihat perdana menteri yang ingin sesekali menyela omongannya "Sudahlah lebih baik kau diam saja perdana menteri, karena aku tidak membutuhkan pendapatmu disini. Jadi lebih kau hanya berdiam saja ditempatmu" Ekspresi tatapan tajam Guongzo yang ditunjukkan kepadanya "Yang mulia Feng yang terhormat, maafkan saya yang telah lancang berbicara kepasamu, tapi yang saya tau bahwa kau sepertinya dapat membaca ekspresi orang, apalagi orangnya itu telah berbohong kepadamu. Jadi pasti kau sudah bisa membaca nya, bukan? Hmm begini saja cobalah kau lihatlah ekspresi ku ini apa aku telah berbohong kepadamu kalau kita ini saling mencintai, dan bukan atas dasar urusan peperangan antara kerajaanmu dengan kelompokku. Hmm jadi aku meminta ijinmu untuk membawa nya pergi dari sini, apa anda mensetujuinya"

"Tapi Lingling" lirih tuan putri

"Ling.. Sekarang aku menginginkan jawabanmu yang sejujurnya, lebih baik ssekarang waktunya kau yang berbicara" Ucap Feng sambil menatap Lingling yang masih menuduk kebawah

Ia berawal mulai sangat ketakutan tetapi dengan keberanian dari anggukan Yifang yang mempercayakanya bahwa akan baik - baik saja, maka dia memulai dengan berani mengangkat wajahnya.

"Hmm sebelumnya maafkan aku yang mulia, dan tuan putri, terima kasih atas bantuan kalian selama ini kepada keluargaku yang telah kau tolong, dengan itu aku tidak akan pernah akan melupakan kebaikan kalian" "Tetapi sebelumnya saya meminta ijin kepada yang mulia Feng, dan kalian semuanya untuk mensetujui ku menikahi orang yang ku ccinta, dan sekarang orang itu telah dihadapan kalian. Ini benar - benar murni dari hati kita berdua"

"Tidak!" "Walaupun kau ku ijinkan untuk menikah dengan orang lain, tetapi aku tidak mengijinkan mu menikah dengan musuh kerajaan kita Ling hiks..." sesekali sesegukan

"Maafkan saya tuan putri saya berbicara lancang, tetapi ini hak saya untuk mencintai siapapun pria untuk masa depanku" Sesekali kakinya bergetar

"Tapi Ling..."

"Tuan puteri, hentikan pembicaraanmu terlebih dulu. Lingling apa kau masih ingat bahwa kesepakatan hidup keluargamu masih menjadi kesepakatan kita waktu kau masih diusia remaja" sela Guangzo "Apa kau masih menginginkan mereka bertahan dikehidupannya sekarang, lalu kalau menikah dengan pria asing ini berarti sama saja kau menelantarkan keluargamu, dan kalaupun kau melepaskan tanggung jawab raja ya itu tidak masalah bagi kami, tetapi apa orang yang pilih ini akan bisa dapat membantu keluargamu seperti yang dilakukan rajamu selama ini"

Wanita ini merasa disudutkan, dan bingung apa yang akan ia lakukan nantinya.

"Aku bisa dapat membantu keluarganya, lalu apa masalah mu perdana menteri"

"Ada" ucap pangeran "Hmm Lingling, kurasa kau harus mempertimbangkan ucapanku ini terlebih dulu sebelum kau kembali memutuskannya. Apa kau tau mengapa raja tidak memberikanmu izin untuk menikah dengannya?" gelengan pelan darinya "Alasannya dia anak dari musuh, dan sekaligus masih ada kaitan nya dengan kematian ayah, dan ibumu. Mungkin sekarang kau masih mengingat nya siapa orang yang telah membunuh mereka?" sontak Lingling raut berubah mengkerut "Apa kau masih mengingat orang itu Ling?"

Lingling mencoba mengingat lagi kejadian masa kelam nya selama beberapa tahun untuk menghilangkan rasa trauma amat mendalam baginya.

































"Aku mengingat nya, dan orang itu adalah dia" Kata berlahan namun ragu dengan menujuk kearah Yifang

Sontak semua orang disana terkejut atas ungkapan Lingling bahwa musuh nya ini akan membuat kedua wilayah akan begitu semakin keruh. Yifang hanya bisa dapat terdiam menatap gadis yang ia cintai mengatakan bahwa dirinya telah membunuh orang yang dulu ia segani, berbeda halnya dengan pangeran Zeng Lu yang nampak dia begitu bahagia melihat musuh lamanya telah terjebak kedalam umpannya.

















Entah apa yang akan dilakukan Lingling selanjutnya setelah dirinya mengingat kejadian pahit dimasa lalunya, apa kah cinta nya akan masih berlanjut atau malah sampai didalam sel.




The Legend Of Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang