43

91 10 0
                                    

Persidanganpun telah dimulai, semua warga pun ikut serta menghadiri persidangan pertama istana mereka yang melakukan sidang secara terbuka.

"Ayah, apa kakak akan meninggalkan kita selamanya" ungkapan dari Xun

"TIDAK, kakak sudah berjanji pada kita bukan, kalau dia tidak akan meninggalkan kita selamanya" ungkap tegas Xin

"Kalau kakak melanggar janjinya, bagaimana"

"Bagaimana caranya kita harus menyelamatkan kakak itu sebagai balas budi kita kepadanya, bukan kah ayah selalu bilang kalau kita harus membantu orang yang telah menolong kita disaat waktu itu dalam diri ini sedang dalam masa kesusahan, dan satu lagi bukan kah selama kakak kita tinggal disini, dia selalu saja menolong orang - orang didesa"

Melihat berdebatan dari kedua bocah kembar ini membuat, beberapa warga desa mendengarnya merasa iba, tetapi sebagian orang tidak peduli karena mereka menganggap dia pembunuh ya pembunuh.

"Kamu benar nak, selama ini wanita bercadar telah membantu kami dalam hal kesulitan didesa kita, mungkin yang mulia begitu salah faham terhadapnya" ucap pria paruh baya

"Tapi apa kalian fikir seorang raja kita akan salah mengambil tindakan dalam sebuah kasus, pasti tidakkan. Pasti ada hal lain yang membuat sang raja menghukum nya, yang tidak lain kalian semua melihat sendiri nyatanya wanita bercadarlah yang telah berani melawan kerajaan, dan melukai selir mungkin karena itu raja Feng, menjatuhkan hukuman baginya" ucap pria kaya se desa

"Kami tau, tapi apa kalian sadar selama dia tinggal didesa kita, dia pernahkah membunuh, dan menyiksa para warga?. Tidak kan, jadi kesimpulanku kalau orang sebaik wanita bercadar akan membunuh permaisuri kita, itu tidak mungkin, ini pastinya sebuah jebakan" kata tegas Fu Gan

(Bagi kalian yang masih bingung siapa Fu Gan, lebih baik liat lagi di episode 09 dimana dia adalah pria gendut yang berawal melawan tapi nyata nya menjadi seorang teman) 

Semua warga pun langsung merasa perkataan Fu Gan ada benar nya, tetapi prinsip pria kaya tersebut tetap tidak sependapat karena dia selama ini terlalu membenci wanita bercadar, sebab sejak dia tinggal didesa nya semua orang tidak terlalu membicarakan kekayaan nya, dan malah pembahasannya kebaikan wanita bercadar saja. Itulah mengapa dia terlalu membenci wanita bercadar.

Saat dilapangan istana semua warga duduk yang sudah tersedia secara melingkar, tak lama beberapa menteri, pengawal, dan yang mulia telah mendatangi persidangan. Lalu semua warga secara serempak membungkukkan badan sebagai rasa hormat kepada raja mereka.

"Sebelumnya terima kasih kepada rakyat pedang telah ikut beratisipasi kedalam pengadilan terbuka pertama kita, dalam penyaksian hukuman mati  dari salah satu orang yang selama ini menyamar demi untuk membunuh sang ibu permaisuri kita yang telah pergi selamanya. Demi keadilan yang sudah ditegakkan didalam buku undang - undang kerajaan, maka mari kita mulai persidangan penentuan" ucap salah satu penasehat yang mulia

Raja Feng pun memanggil prajurit untuk membawa wanita bercadar ketengah persidangannya, saat semua tertuju kearah terowongan gelap yang keluar pertama kali seorang prajurit yang menarik rantai besar.

Semua orang terdiam melihat penampilan nyatanya dibalik topeng seorang wanita bercadar, termasuk keluarga paman Chen walaupun mereka sudah mengetahui wajah aslinya, tetapi nyatanya mereka begitu merasa iba melihat ada darah yang masih basah dibagian lengannya yang  teratai, tidak hanya itu wajahnya yang masih tertutup oleh topeng yang penuh dengan bekas sayatan, mereka cukup tau bahwa disamping bibir nya pun telah terdapat darah kering. Rekan dekat, maupun keluarga Chen hanya bisa dapat terdiam serta mengabaikan omongan mereka yang tengah membicarakannya.

"Jadi itukah wajah aslinya" gumam putri Zhang Mu yang terdengar oleh suaminya

"Permaisuri, maaf bukankah tadi kau bersama Lingling telah bertemu, dan berbicara dengannya"

The Legend Of Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang