80

43 7 0
                                    

Melihat kandungan terlihat jelas wanita dihadapannya ini Yn semakin berhati - hati menceritakan semuanya.

"Begitulah ceritanya kak"

"Astaga ke - kenapa, semua pergi satu demi persatu hikss" isakan tangis Lingling

"Maksud kakak"

Disaat Lingling menceritakan kejadian dipendopo Qin Yi membuat telapak tangan Yn berlahan mengepal begitu erat.

"Bisakah kau tunjukkan dimana makam guru, kak"

Saat keluar, dan berjalan kearah belakang pendopo seketika dunia Yn terasa runtuh.

"Hiks... Guru maaf, maaf" lirihannya "Guru, aku murid sekaligus anakmu ini akan berjanji kepadamu, aku akan segera balaskan dendammu kepada mereka yang sudah membuatmu harus tidur ditanah"

"Tak hanya itu guru, aku harap perasaan ku ini tidaklah salah guru, karena aku sampai sekarang masih begitu yakin akan Wulei masih hidup guru" kata hatinya

"Yn, apa rencanamu selanjutnya"

"Aku, akan melakukan beberapa strategi dengan orang - orang ini demi melakukan pembalasan dendamku"

"Kuharap kau dapat berhasil melakukan semua ini, aku hanya dapat mendoakanmu saja semoga semua ini cepat berakhir" Yn hanya menganggukkan kepala

Setelah selesai berkunjung kemakam guru Li, ia langsung berpamitan kepada semuanya.

"Terima kasih semuanya, kalian masih dapat menerimaku disini"

"Nak, kenapa kau tidak tinggal sementara saja disini"

"Tidak dulu bi, karena masih ada banyak yang ingin aku selesaikan diluar sana. Kuharap kalian mengerti, hmm boleh kah aku meminta tolong sekali lagi kepadamu kak Ling"

"Apa itu Yn selagi aku masih dapat membantumu"

"Hm.. apakah ada dari antara kalian baju yang tidak terpakai, karena nantinya akan aku pakaikan ke mereka agar tidak ada kecurigaan yang mengarah kemereka"

"Ada nak, sebentar bibi akan ambilkan dulu"

"Terima kasih bi"

"Hmm, Yn kau akan perjalanan kemana selanjutnya ini" tanya salah satu pria paruh baya

"Kekerajaan pedang"

"Oh astaga, kenapa kau harus kesana Yn, kuharap janganlah dulu"

"Memangnya kenapa kak?"

"Aku lupa kalau kau sekarang ini menjadi bahan tawanan mereka, brosur wajahmu telah tersebar diseluruh kerajaan, kemungkinan besar sekarang kau menjadi incaran mereka terutama itu pastinya tidak akan aman bagimu berpergian"

"Begitu ya, apa kalian berdua sudah tau tentang ini"

"Kami tidak tau, karena tugas kami hanya memberantas warga dia" menujuk kearah pangeran Xu Thong "Kalau membunuh memang iya karena sekarang kau bersama mereka, kalau masalah dalam pencarian itu kita mana tau" ujar pria bersayat

"Apa mereka termasuk dalam golongan kalian"

"Kurasa iya, karena mereka masih ada hubungan kuatnya dengan kerajaan dia juga"

"Begitu ya"

"Kak, tak hanya itu aku sempat mendatangi kerajaan pedang disana kita akan diintrograsi oleh beberapa prajurit asing yang kurasa itu bukanlah prajurit kerajaan pedang sendiri, dimana mereka akan memastikan dengan ketat dalam penyelidikan beberapa orang yang masuk kesana"

"Apa, lambang dari pakaian mereka" tanya Xu Thong

"Kalau tidak salah bendera berwarna merah dengan bergambar panah putih"

The Legend Of Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang