83

51 7 0
                                    

Yn seketika termenung memikirkan setelah apa yang terjadi, apalagi semenjak dirinya menginjak masuk disini ia baru menyadari bahwasannya dari beberapa warga ada yang memutuskan bersembunyi, adapula yang ketakutan, serta raut kesedihan terpancar sangat jelas sekali dari wajah mereka tepat dipagi hari.

"Kenapa paman tidak memberitahu ku tentang apa yang terjadi disini" gumamnya

Selang beberapa menit, ia memutuskan untuk berpamitan kepada bibi baru yang dirinya kenal. Setelah itu ia memulai melakukan beberapa misi, yaitu menyamar menjadi prajurit dibagian keamanan.

"Dari mana saja kamu!" bentak ketua penjaga

"Maaf" sedikit suara diberatkan "Baru saja saya ingin membuang air kecil namun terhalang oleh perempuan nakal disana"

"Benar tuan, dia tadinya meminta ijin kepadaku untuk membuang air kecil"

"Ya sudah lanjutkan tugasmu"

Ketika dirinya selama bertugas semalam, ia tak melihat ada pergerakan orang istana keluar malah yang selalu terlihat beberapa orang nakal berlalu lalang masuk kedalam setiap perjamnya.

"Huh lelah sekali rasanya berjaga setiap harinya, apa kau betah harus berjaga seperti ini" tanya salah seorang prajurit disampingnya

"Jangan mengelu kalau kau masih mau selamat dari siksaan tuan RongLi"

"Ya aku tau, tapi setidaknya berilah kita istirahat sejenak demi memperkuat pertahanan diri ya kan"

"..."

"Apa seorang prajurit kerajaan yang pekerjaan nya hanya bicara santai saja tanpa mewaspadai musuh!" bentak panglima keamanan

"Maaf" tunduk keduanya

"Jangan sampai aku melihat kalian bicara sekali lagi kalau tidak aku yang akan bunuh kalian karena telah lalai dalam penjagaan istana"

Setelah melihat orang tersebut pergi, tanpa diduga prajurit disamping Yn sekali berbicara membuat dirinya seketika terdiam mendengar ucapannya.

"Siapa kau, aku tau kau bukanlah rekan kerjaku tetapi melainkan orang lain yang menyamar sebagai dirinya" melihat Yn yang masih terdiam "Apa kau seorang pemberontak, huh.. Kuharap kau menyerahlah karena musuhmu bukan hanya satu melainkan beberapa orang penghianat diistana kerajaan. Karena aku sendiripun adalah salah seorang mantan prajurit kerajaan pedang yang telah bertahan demi melindungi istana"

Yn semula terdiam kemudian menoleh kearah prajurit tersebut, lalu tersenyum penuh arti karena ia masih dapat memberikan kesempatan untuk melakukan misinya.

"Bagus, kalau kau sudah menyadari siapa rekanmu, bisakah kau ceritakan apa yang sudah terjadi didalam sana"

"Untuk apa aku menceritakan semuanya kepadamu, kau sendiri pasti akan tau siapa mereka"

"Bodoh, mana aku tau! Kurasa kau masih belum mengenal siapa diriku. Kuharap kau harus segera menceritakan apa yang sudah terjadi didalam dengan itu aku akan memberantas orang didalam demi mengembalikan pimpinan kerajaanmu"

"Haha... (tawa remeh) memangnya kau siapa, mana mung..." ketika prajurit itu melihat kearah sampingnya sontak dirinya terdiam

"Apa kau sudah mengenal siapa diriku yang sebenarnya, maka aku meminta ceritakan semuanya kepadaku dengan itu aku berjanji untukmu mengembalikan keadaan sebelumnya menjadi semula"

"Tapi tidak baik kalau kita bercerita disini, nanti ditengah malam ada pergantian prajurit disitulah aku akan membawamu"

Yn hanya mengganggukkan kepala sebari tersenyum penuh arti, sebari melihat langit malam penuh bintang disertai indahnya sinar cerah dari bulan sabit.

.

.

Ditengah malam, semua prajurit berganti shift yang mana mereka diarahkan kependopo luas akan beberapa prajurit yang telah bersiap bertugas adapula tidur.

"Disini semua prajurit sama halnya seperti diriku yang bertahan untuk hidup demi melindungi keluarganya, dan orang - orang didalam istana"

"Maksudmu"

"Ikutlah denganku"

Yn diajak masuk lebih dalam lagi ternyata disana ada pintu rahasia yang menyerupai lemari namun terdapat lorong bawah tanah, sampai diperjalanan perbelokan ia dikejutkan ada banyak sekali prajurit yang bersembunyi, disana pun ada panglima Luo yang tengah merenung.

"Maaf Panglima, aku telah membawa orang yang selama ini kita tunggu, untuk membawa keberuntungan bagi kita semua"

Ketika Luo melihat kearah Yn, seketika raut terpancar bahagia sekaligus menunduk hormat kearahnya.

"Selamat datang tuan putri"

Semua prajurit, serta Yn sendiri merasa bingung dengan ucapan panglima Luo terhadapnya.

"Hahaha, apa kau sedang bercanda panglima, sadarlah panglima aku bukanlah tuan putri ZhangMu. Hehe.. (terkekeh) mungkin panglima kalian ini sudah kelelahan"

"Benar, mungkin saja aku sudah terlalu lelah" dengan menatap lekat kearahnya

"Kalau begitu lebih baik kalian beristirahat lah demi kondisi tubuh kalian, karena ada yang ingin aku bicarakan dengan panglima kalian setelah waktu sudah pas aku akan membawa kalian untuk bertempur kemedan perang"

"Baik laksanakan" serempak semuanya

"Apa yang ingin anda katakan"

"Kenapa kau berubah menjadi formal sekali kepadaku panglima, santai saja aku bukanlah orang yang harus kau hormati anggap saja diriku seperti dulu. Sekarang waktunya kau yang menceritakan semuanya kepadaku"

....

Flashback >>

Bom peledak perbatasan seketika hancur, dan semua warga begitu ketakutan mereka semua berhamburan bersembunyi ketempat masing - masing tempat. Dimana beberapa prajurit turun untuk menyerang musuh yang telah berani memasuki wilayah tanpa ijin, berlahan satu demi persatu mereka mati, dan kalah untuk melawan dari mereka.

Satu demi persatu prajurit kalah untuk melawan musuh lebih kuat dari mereka, sesampai dikerajaan istana mereka semua dikejutkan akan beberapa pengkianat yang telah diasingkan dulu telah kembali membawa orang - orang dari kerajaan panah beserta pemberontak musuh lain.

"Selamat siang raja Feng, bagaimana hadiah kejutan dariku" ucap remeh selir Xiaomo "Rasanya sudah lama aku tidak menginjak kakiku ditanah rumah suamiku"

"Bagaimana kamu dapat kemari dengan membawa mereka, bukankah dirimu sudah saya.."

"Apa raja, hukuman hahaha... Asal raja Feng tau saya sebagai ratu yang sebenarnya atas dasar kekuasaan suami saya yang sudah lama meninggal, kau seorang pengganti tidak ada hak untuk melawan diriku, dengan cara menghukumku yang ada akulah yang dapat menguasai kerajaan disini"

"Begitukah, kurasa anda sudah begitu salah menafsirkan semua itu selir, tidak ada nama seorang selir yang dulu ditinggal mati oleh semuanya berhak atas kerajaan milik keluarga suaminya selagi itu masih ada adik dari sang raja. Apa sampai disini anda dapat memahami setiap perkataanku selir"

"Kau!" bentak

"Tenanglah sayang, hai rekan musuhku sudah lama sekali aku tidak menjumpaimu selama ini, huh... Sudah lama sekali ya kita tidak pernah berperang kembali. Membosankan juga kalau tak ada pertarungan yang menarik diantara kita, bagaimana kalau kita adakan kembali peperangan ini eh tapi aku lupa kalau prajurit - prajuritmu kan sudah habis ya kan, yah tak seru sekali" sebari berjalan kesana kemari "Huh... Padahal aku ingin sekali kita berperang lagi, kurasa hari ini sudah cukup aku membuatmu cukup terkejut atas kedatanganku disini, yah kau tenanglah aku tidak mengajak kau untuk berperang tetapi melainkan keadilan untuk istri - istriku beserta putra angkatku" sambil duduk disalah satu singah sana raja Feng

Disana semua menteri, sekaligus raja, ratu, pelayan terkejut dengan melihat ada beberapa orang penghianat telah bersatu, untuk menjatuhkan kerajaan.

Bagi kalian yang masih binggung siapa mereka orang - orang itu telah ada di eps 47.











See you next time


The Legend Of Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang