12

440 44 0
                                    

Lalu yn duduk di atas meja kosong, dan disana ada pisau kecil, entah dirinya merasa ingin sekali bermain pisau lagi.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Wu Lei

"Lihat saja nanti" bisik Yn

Kemudian ia menatap serius kearah depan nya, tepat ayam potong yang masih tergantung.

JLEPP...

Sorot mata yn semula senang karena dapat mengenai sasaran, tetapi sekarang mata hitamnya membulat sempurna.

"YN, APA YANG KAU LAKUKAN, OH YA AMPUN HAMPIR SAJA KEPALAKU MENGENAI PISAU" teriak frustasi

"Maaf - maaf" berlari menghampiri orang tersebut "Maaf aku ya paman Chen"

Paman hanya menghela nafas lalu berkata"Kan paman sudah bilang, jangan memainkan pisau didapur Yn"

"Maaf" menunduk dalam

"Ya sudah, sekarang aku minta tolong padamu ambil barang paman di rumah"

"Baiklah, ehm paman, aku ada yang ingin dibicarakan dengan paman sekarang. Ini penting!" wajah serius

"Cepat katakan"

"Begini paman, pria yang dipojok sana taukan" jawab paman hanya menganggukkan kepala saja "Nah, dia adalah teman ku, dia kesini hanya ingin mencari sesuatu obat penawar, tetapi tak tau apa? hanya saja dia disini membutuhkan tempat tinggal untuk beberapa saat di sini. Jadi berhubung aku disini mengajak nya untuk menginap dirumah" "Paman tenang saja, dia itu anak baik, aku sudah mengenalnya cukup lama. Jadi, apa paman mensetujuinya tinggal di rumah, kan disana ada satu kamar tamu yang masih tersisa. Jadi boleh ya dia tinggal beberapa hari di sini"

"Suruh dia ke ruangan ku" ujar paman Chen sambil meninggalkan dapur

"BAIKLAH PAMAN" Yn menghampiri Wu Lei yang masih terdiam dipojokan "WU.. Sekarang ikutlah aku"

Sesampai diruang atas, Yn langsung mendorong Wu Lei masuk kedalam.

"SEMOGA SUKSES TEMAN" teriak Yn

Ketika didalam, Wu Lei merasa kebingungan, karena dihadapan nya sekarang ada paman Chen yang membaca beberapa data keuangan.

"Permisi" kata Wu Lei

Paman Chen langsung mendongak keatas melihat seorang Wu Lei yang terdiam dihadapan nya.

"Silahkan, kamu duduk dulu"

Setelah Wu Lei duduk, dirinya tiba - tiba merasa begitu tegang, entah kenapa ia merasa takut melihat ekspresi orang yang dihadapan nya sekarang.

Tak lama Yn, kembali keruangan disana ia  melihat hanya seorang Wu Lei saja, yang menghitung beberapa harga didalam buku paman Chen.

"Wu Lei, apa kau sedang menghitung?" hanya sebuah anggukan "Wah - wah tidak aku sangka, seorang paman Chen memberikan sebuah buku pembukuan keorang lain"

"Memang nya kenapa?" masih fokus menulis dengan

"Ah tidak apa - apa, hanya saja aku merasa aneh, kenapa seorang paman Chen yang kaku itu dengan mudahnya memberikan pembukuan pada pegawai baru sepertimu" langsung duduk dijendela dengan santainya

"Memangnya selama ini tidak ada orang yang pernah mendapatkan tugas seperti ini?" tanya nya

"Yap bisa dikatakan seperti itu, apalagi selama paman menerima pegawai 30 orang, dia tidak pernah memberikan penawaran setiap pegawai memegang pembukuan"

"Apa pentingnya pembukuan ini"

"Eitz jangan salah, pembukuan itu sebagai pembuktian peningkatan pembeli di lestoran ini, apalagi didalam situ juga ada beberapa nama pegawai, nah disitu lah paman dapat mengabsen setiap pegawai masuk tidak nya kerutinan, agar apa? Agar gaji yang mereka dapat sesuai hasil kerja keras mereka selama bekerja disini, dan buku itu sebagai bukti nya" turun dari jendela "Kau akan tau besok, dan tepat besok adalah hari gajian mereka"

.

.

      Keesokan harinya, Wu Lei keluar dari kamar, disitu dia sudah terlihat begitu rapi. Tetapi pemandangan yang sangat ia kejutkan adalah Yn yang nampak tak mengenakan cadar sama sekali.




















Tekan chapter selanjutnya ya

The Legend Of Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang