50

118 14 7
                                    

°Terima kasih buat kakak semuanya yang telah vote, dan yang udah coment. Kalian membuatku lebih bersemangat lagi untuk menulis cerita ini. Aku sayang kalian°
























Ditepi sungai waktu matahari belum terbit memang sangatlah sejuk apabila melakukan latihan berpedang hal ini selalu dilakukan oleh pangeran YiLin setiap kali dirinya tidak dapat menyelesaikan setiap masalah yang ia hadapi.

"Hosh.. hosh.." mengatur nafasnya

Sudah terlalu panas, dirinya memutuskan kembali ke istana menggunakan kuda kesayangannya. Ditengah perjalanan ia memasuki gerbang wilayah pedang, tanpa sengaja dirinya melihat wanita bercadar sedang  mendorong gerobak sawi sambil sesekali canda tawa dengan pria tua disampingnya.

Lalu dirinya memutuskan turun dari kuda, dan memilih mengikutinya.

"Terima kasih nak, semoga kau selalu mendapat kebahagiaan"

"Sama - sama kakek"

Yn memutuskan meninggalkan kakek tersebut, saat melewati jalanan sepi, ia memutuskan menghentikan langkah nya karena mendengar ada yang memanggilnya, karena penasaran ia pun menoleh kebelakang seketika dirinya cukup terkejut melihat pangeran kerajaan tengah dihadapannya.

"Pangeran"

"Hmm, apa kabar mu wanita bercadar"

"Seperti yang anda lihat, lalu anda baru dari mana membawa kuda, pangeran"

"Hanya keluar sebentar menghilangkan rasa jenuh didalam istana saja" hanya jawaban anggukkan kepala

"Hmm kurasa lebih baik anda ikut dengan ku saja, karena disini tidak begitu aman untukmu" melihat situasi sekitar, pangeran pun mensetujuinya untuk mengikuti langkahnya, sesampai dirumah kediaman Chen. "Aku pulang"

"Kau sudah datang nak, mana pesanan bibi" ucap Amei "Ouh ada pangeran, selamat datang pangeran YiLin. Silahkan masuk"

"Bi, kutaruh kesini ya, pangeran ayo masuk tenang saja orang disini adalah pegawai lestoran paman"

"Benar sekali pangeran, hari ini kami sedang merayakan makan bersama sebelum kepergian wanita bercadar dari kehidupan kami" bibi JingMi

"Bibi kan sudah kubilang jangan pernah menangis

Saat Yi Lin memasuki kediaman ia begitu terkejut dengan kehadiran beberapa orang yang begitu antusias menyiapkan beberapa masakan besar.

"Perhatian! Disini kita kedatangan tamu spesial pangeran Yi Lin" semua orang langsung menunduk hormat

"Silahkan duduk pangeran"

Ketika pangeran duduk disalah satu kursi, Yn langsung diseret begitu saja oleh Fu Gan.

"Dari mana kau bisa membawa pangeran itu kesini" berbisik

"Aku tanpa sengaja bertemu dengan nya saat sepulang dari pasar, memang nya kenapa" hanya gelengan kepala dengan raut cemberut "Akh aku tau apa maksudmu, tenang saja nanti jatah makanmu masih ada"

"Tapikan"

"Tenang, hari ini adalah hari spesial untukku jadi mulai nanti jatah mu 2 kali lipat yang kau makan"

"Wah terima kasih teman" memeluk bahunya erat

"Yakk, enggap bodoh"

"Maaf - maaf hehehe" terkekeh "Paman Xiang sini biarlah Fu yang motong ayam ini"

"Beneran" hanya anggukkan cepat, membuat Yn terkekeh melihatnya

"Tumbenan tuh bocah mau motong ayam" Yn langsung membisikkan ketelinganya sontak kedua orang tersebut langsung tertawa terpingkal - pingkal.

The Legend Of Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang