SURVIVED | 45

1.2K 151 17
                                    

Maaf melenceng dari waktu yang aku janjiin untuk update.
Sebagai permintaan maaf,
aku double update kali ini.

Btw, it's my new username:)
You guys can call me Gee or Gi.

Jangan lupa vote dan komennya💜

Song for this chapter:

𝓝𝓮𝓮𝓭 𝔂𝓸𝓾 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝓘'𝓶 𝓫𝓻𝓸𝓴𝓮𝓷, 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝓘'𝓶 𝓯𝓲𝔁𝓮𝓭
𝓝𝓮𝓮𝓭 𝔂𝓸𝓾 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝓘'𝓶 𝔀𝓮𝓵𝓵, 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝓘'𝓶 𝓼𝓲𝓬𝓴
𝓕𝓻𝓲𝓮𝓷𝓭𝓼 𝓽𝓱𝓪𝓽 𝓘 𝓻𝓮𝓵𝔂 𝓸𝓷 𝓭𝓸𝓷'𝓽 𝓬𝓸𝓶𝓮 𝓽𝓱𝓻𝓸𝓾𝓰𝓱
𝓣𝓱𝓮𝔂 𝓻𝓾𝓷 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓽𝓱𝓮 𝓻𝓲𝓿𝓮𝓻, 𝓫𝓾𝓽 𝓷𝓸𝓽 𝔂𝓸𝓾
𝓒𝓪𝓷'𝓽 𝓼𝓮𝓮 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝓘'𝓶 𝓯𝓪𝓵𝓵𝓲𝓷', 𝓵𝓸𝓼𝓲𝓷𝓰 𝓶𝔂𝓼𝓮𝓵𝓯
𝓑𝓾𝓽 𝓽𝓱𝓮𝓷 𝓘 𝓱𝓮𝓪𝓻 𝔂𝓸𝓾 𝓬𝓪𝓵𝓵𝓲𝓷𝓰
𝓣𝓱𝓮𝓻𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓪𝓻𝓮, 𝓽𝓱𝓮𝓻𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓪𝓻𝓮
𝓨𝓸𝓾'𝓻𝓮 𝓽𝓱𝓮𝓻𝓮 𝔀𝓲𝓽𝓱 𝓸𝓹𝓮𝓷 𝓪𝓻𝓶𝓼

There You Are by Zayn Malik

Previous chapter:
Tidak ingin hal buruk yang tidak diharapkan terjadi, Vally memutuskan untum segera keluar dari ruangan persegi itu. Namun baru saja ingin melangkahkan kakinya seusai menggeser pintu, tubuhnya terhuyung ke belakang hingga pelipisnya membentuk sudut meja. Sebelum tubuhnya terjatuh, Vally melempar alat perekam suara yang berisi pengakuan Sooyoung ke lorong ruangan.

Sooyoung yang tidak menyadari hal itu, dengan bodoh mencari alat perekam suara di sekitar tubuh Vally yang terbaring. Vally merasakan pening dan merasakan cairan yang menetes di pelipisnya.

Dirasa benda yang dicari tidak ada, Sooyoung berlari ke luar ruangan.

***

Merasa benda yang dicari tidak ada di dalam ruangan, Sooyoung segera berlari keluar ruangan menuju lorong. Menengok ke segala arah, mencari alat perekam suara di sudut-sudut. Matanya menyipit saat melihat benda kecil berwarna hitam di ujung lorong. Tak ingin membuang waktu, Sooyoung langsung berjalan cepat menghampiri benda yang menjadi tombak hidupnya.

Bak adegan yang biasa ada di film, tepat saat tangannya ingin meraih alat perekam ternyata sudah ada sebuah tangan yang meraihnya lebih cepat. Degup jantung Sooyoung berpacu sangat cepat.

"Yaa!" Makinya sambil mendongak, melihat siapa yang berani-beraninya mengambil benda penentu kehidupannya ke depan. Bibirnya seketika terkatup, melihat sosok tubuh laki-laki yang menjulang di depannya. Sooyoung mengenali wajah itu, salah satu orang kepercayaan Jimin. Kepala Sooyoung tertunduk malu, hanya mampu menatap lantai.

Di dalam hati, Sooyoung tengah berpikir setengah mati bagaimana ia bisa kabur. Baru saja ingin menyingkir, lengannya sudah ditarik dengan kasar hingga kembali ke tempat semula.

"Sam?!"

Teriak Vally di depan pintu, tubuhnya sedikit lunglai jadi ia bertumpu pada dinding. Di pelipisnya dapat terlihat darah segar yang sudah mengering membuat Sam segera berlari menghampiri, tak lupa sambil menggeret Sooyoung hingga wanita itu meringis. "Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Vally sambil memegang keningnya.

SURVIVED [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang