SURVIVED | 32

1.9K 234 83
                                    

Sebelum masuk ke cerita, ada pesan nih dari uri leader—Namjoon. Teruntuk kalian yang mengalami hari-hari berat, semangat dan pantang menyerah.

Remember, we are only human. It's okay not to be okay sometimes. It's not okay if you stay still like that. Get up and smile karena kebahagiaan menanti kamu yang sedang bersedih.

Life goes on, ARMY💜

Life goes on, ARMY💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previous chapter:Setelah selesai, Jimin berdecak pinggang menatap Jiwon yang sudah memegang mainan di genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previous chapter:
Setelah selesai, Jimin berdecak pinggang menatap Jiwon yang sudah memegang mainan di genggamannya. "Aku lebih memilih presentasi selama 2 jam ketimbang membersihkan hasil bom Jiwon." Jujurnya setelah merasakan bahwa menjadi ibu bukanlah hal mudah. Dari sini, Jimin berjanji tidak akan mengecewakan Vally sampai kapanpun.
Wanitanya itu sudah membawanya ke kebahagiaan yang tidak bisa didapat seorang diri.

***

Jemari Jimin bergerak memijat pelipisnya, berharap dapat menghilangkan rasa pening yang melandanya tiba-tiba akibat rapat yang baru ia pimpin beberapa menit lalu. Sebelumnya di Seoul, ia menerima laporan jika terdapat kecurangan dalam divisi perencanaan mengenai uang pembangunan—sebab itu ia pergi ke Daegu. Ternyata laporan yang di dapat benar adanya, ketua bagian tersebut melakukan korupsi mencapai 2M besarnya.

Mengakibatkan pembangunan kampusnya harus ditunda sementara waktu.

Hyunsik mengetuk pintu ruangan Jimin sebelum masuk untuk memberikan kopi hangat dengan 1 sendok teh gula juga air mineral dingin. Dua minuman yang selalu Hyunsik berikan ketika Jimin usai memarahi para pegawainya dengan dalih mampu meredakan emosi. "Kau sangat mengenalku, Hyunshik." Puji Jimin lalu menyeruput kopinya pelan-pelan.

"Aku akan tetap liburan mulai besok hingga beberapa hari disini," sahut Jimin yang membuat sekretarisnya terkejut. Biasanya Jimin akan selalu mementingkan urusan pekerjaannya lalu akan membatalkan semua janji yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. "Keluarga kecilku adalah yang terpenting bagiku, terlebih aku juga membutuhkan liburan." Lanjutnya sambil memainkan pulpen di atas meja.

SURVIVED [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang