SURVIVED | 36

1.8K 239 64
                                    

Annyeong! Mari diawali dengan yg manis-manis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeorobun, aku seneng bgt ceritaku yang jauh dr kata sempurna ini dibaca dan ditunggu kalian semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeorobun, aku seneng bgt ceritaku yang jauh dr kata sempurna ini dibaca dan ditunggu kalian semua. Tapi alangkah lebih senengnya (dasar aku, banyak maunya) jika kalian mengapresiasi tiap tulisanku dengan tekan tombol vote atau mungkin kalau sempat memberikan komentar. It's all free. Kalian nggak perlu koin untuk menyempatkan beberapa detik dari waktu kalian untuk tekan tombol bintang.
Happy reading, Jally lovers!💜

Song for this chapter:

𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓵𝓲𝓮𝓼 𝓪𝓻𝓮 𝓫𝓾𝓵𝓵𝓮𝓽𝓼
𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓶𝓸𝓾𝓽𝓱'𝓼 𝓪 𝓰𝓾𝓷
𝓐𝓷𝓭 𝓷𝓸 𝔀𝓪𝓻 𝓪𝓷𝓭 𝓪𝓷𝓰𝓮𝓻
𝓦𝓪𝓼 𝓮𝓿𝓮𝓻 𝔀𝓸𝓷
𝓟𝓾𝓽 𝓸𝓾𝓽 𝓽𝓱𝓮 𝓯𝓲𝓻𝓮 𝓫𝓮𝓯𝓸𝓻𝓮 𝓲𝓰𝓷𝓲𝓽𝓲𝓷𝓰
𝓝𝓮𝔁𝓽 𝓽𝓲𝓶𝓮 𝔂𝓸𝓾'𝓻𝓮 𝓯𝓲𝓰𝓱𝓽𝓲𝓷𝓰

Kill 'Em with Kindness by Selena Gomez

Previous chapter:
Jimin menggeleng dan mendekatkan bibirnya pada telinga Vally, "tidak perlu, biarkan ini menjadi bukti bahwa kita habis melakukan pergulatan hebat," ia menjeda untuk mengecup rahang Vally, "—dan panas. Bukan begitu, sweetheart?" Tanyanya begitu dominan dengan jemarinya yang mengapit dagu Vally untuk menatapnya.

"Jangan pernah berpaling dariku, ya, Val? Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa dirimu," pinta Jimin tulus. "Aku milikmu dan kau milikku, selamanya."

"Selamanya." Balas Vally sembari meraih jemari Jimin untuk digenggam erat.

***

SURVIVED [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang