SURVIVED | 29

2.2K 250 77
                                    

Permisi, bapak CEO tampan numpang lewat dulu ya. Anggep aja pemanasan. Siapin hati kalian ya, agak munduran, soalnya nih bapak gantengnya kelewatan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pingsan, tahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pingsan, tahan.
Baca chapter ini sampe selesai dulu.
Happy reading!💜

Song for this chapter:

𝓦𝓱𝓮𝓷 𝔂𝓸𝓾 𝓯𝓮𝓮𝓵 𝓽𝓱𝓸𝓼𝓮 𝓵𝓸𝓷𝓮𝓵𝔂 𝓽𝓮𝓪𝓻𝓭𝓻𝓸𝓹𝓼
𝓡𝓸𝓵𝓵𝓲𝓷𝓰 𝓭𝓸𝔀𝓷 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓯𝓪𝓬𝓮
𝓙𝓾𝓼𝓽 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝓶𝔂 𝓵𝓸𝓿𝓮 𝔀𝓪𝓽𝓬𝓱𝓮𝓼 𝓸𝓿𝓮𝓻 𝔂𝓸𝓾
𝓐𝓵𝔀𝓪𝔂𝓼, 𝓐𝓵𝔀𝓪𝔂𝓼

𝓒𝓵𝓸𝓼𝓮 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓮𝔂𝓮𝓼 𝓰𝓸 𝓽𝓸 𝓼𝓵𝓮𝓮𝓹
𝓚𝓷𝓸𝔀 𝓶𝔂 𝓵𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓼 𝓪𝓵𝓵 𝓪𝓻𝓸𝓾𝓷𝓭
𝓓𝓻𝓮𝓪𝓶 𝓲𝓷 𝓹𝓮𝓪𝓬𝓮 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝔂𝓸𝓾 𝔀𝓪𝓴𝓮
𝓨𝓸𝓾 𝔀𝓲𝓵𝓵 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝓘'𝓶 𝓼𝓽𝓲𝓵𝓵 𝔀𝓲𝓽𝓱 𝔂𝓸𝓾

Still With You by Eric Benet

Previous chapter:
Nyatanya, mereka saling rindu.
"Maafkan aku," ujar Jimin tulus, membenamkan wajahnya pada puncak kepala Vally dan menghirup aroma vanilla disana. Lengannya semakin menarik tubuh Vally hingga bersandar pada dadanya. Meletakkan telapak tangannya pada lengan Vally dan mengusapnya lembut. Sesekali mengecup puncak kepala Vally penuh perasaan.

***

Jimin semakin mengeratkan dekapannya pada tubuh Vally yang terlihat mungil di dalam pelukannya. Membiarkan wanitanya melampiaskan perasaan yang selama ini dirasakan melalui tangis. Memberi kecupan-kecupan singkat pada bahunya seraya melafalkan kata-kata maaf yang hanya mampu keluar dari lisannya.

SURVIVED [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang