|12| S a n d w i c h

826 175 23
                                    

"Kak makan yuk" ajak Jaehyun yang tengah mengelap keringatnya menggunakan handuk.

Jennie yang merasa lapar mengiyakan ajakan Jaehyun.

Jaehyun menggenggam tangan Jennie.

"Gausah pegang-pegang" Jennie menghempaskan tangan Jaehyun dengan kesal.

Enak sekali berondong satu ini, mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Maaf kak" Jaehyun tidak benar-benar meminta maaf karena dari wajahnya menampilkan wajah geli.

"Kak makan dirumah kakak aja ya?"

"Cih ga modal" gerutu Jennie yang masih dapat didengar Jaehyun.

"Ga modal?" tanya Jaehyun mengangkat satu alisnya.

"Dasar berondong" Jennie jalan mendahului Jaehyun.

Jaehyun melangkahkan kakinya yang lebar menyusul Jennie.

"Kuliah-kuliah gini Jae punya uang tau kak" ucapnya dengan serius.

"Hmm" Jennie menanggapi omongan Jaehyun dengan malas.

"Kakak kenapa sih? Kalau sama Jae galak terus?"

"Pikir aja sendiri" balasnya cuek

Jaehyun mengusap tengkuknya yang tidak gatal, lagipula mana dia tau alasan kenapa Jennie tak suka dirinya.

Apa mungkin gara-gara dia lebih muda?

"Siniin minumnya, gue haus" Jennie menyodorkan tangannya.

"Ini Kak" Jaehyun menyerahkan botol pink yang ia bawa.

Jennie meneguk minumannya dengan posisi berdiri. Badannya yang berkeringat diterpa cahaya matahari, menunjukkan betapa indahnya seorang Jennie.

Jaehyun terpana oleh pemandangan yang ia lihat.

"APA LO LIHAT-LIHAT GUE COLOK JUGA MATA LO"

Jaehyun mengerjapkan matanya lucu.

"E-eh"

Jennie mendengus kesal

"Nih botolnya"

Jaehyun menganggukkan kepalanya, lalu menatap botol minum yang ia pegang.

Selama perjalanan tersebut kedua sejoli ini terjebak didalam keadaan hening.

"Kak!" Jaehyun mencolek lengan Jennie.

"Apa?" tanyanya melotot.

"Ke supermarket yuk? Jae mau beli bahan dulu"

"Beli aja sendiri" acuhnya.

Jennie melanjutkan langkahnya, hendak memasuki rumahnya.

"Kak anterin Jae" ucapnya kesal.

Jaehyun menghadang jalan Jennie lalu menggendong sang perempuan seperti karung beras.

"Bocah tengil, turunin gue!" teriak Jennie, meronta-ronta agar diturunkan oleh Jaehyun.

Jennie memukul-mukul punggung Jaehyun dengan bar-bar.

Dengan santainya Jaehyun membawa Jennie kerumahnya, yang tepat disamping rumah Jennie.

Jaehyun membuka pintu rumahnya dengan kesusahan, karena posisinya yang tetap menahan beban tubuh Jennie dipundaknya.

"Tunggu sebentar" ucapnya dengan nada peringatan, lalu ia mengambil kunci mobilnya.

Jennie baru sadar, sejak kapan ada mobil dan motor di depan rumah Jaehyun, ia kira Jaehyun hanya mempunyai motor saja.

BERONDONG• JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang