BE
R
O
N
D
O
N
G
Seorang gadis tengah berusaha mengikat rambutnya menjadi bentuk seperti ekor kuda, mengulangi kuncirannya berkali-kali karena ia rasa belum rapi.
Setelah dirasa rapi sang gadis menggunakan lipstik pada bibirnya dengan sangat hati-hati.
Melirik ke jam tangannya karena sebentar lagi masuk jam kantornya.
Dia melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa menuju ke parkiran rumahnya.
Mengusap keringat pada dahinya yang dikarenakan kepanikan serta aksi larinya tadi.
Buru-buru menghidupkan mesin mobilnya dan memacu kecepatan sedang.
Sesekali melirik jam tangannya dengan panik.
Gadis tersebut buru-buru memarkirkan mobilnya. Lalu memasuki kantornya sesekali berlari kecil.
"Jennie! Kenapa telat sih?"
Gadis yang dipanggil Jennie pun menoleh dengan cepat melihat siapa yang memanggilnya.
"Biasa gue begadang nih" ucapnya sambil cengengesan.
"Yaudah buruan dah sana sebelum CEO kita datang" ucap orang tersebut mengusir Jennie.
"Oke Rose!" ucap Jennie mengacungkan jempolnya lalu berlari-lari lagi karena takut sang bosnya datang.
Menjadi seorang sekretaris membuat Jennie sedikit kewalahan dan jarang mempunyai waktu senggang.
Mengurus jadwal sang CEO, mengikutinya kemanapun rapat diadakan entah itu diluar negeri maupun di restoran mewah negeri ini.
Karena kegiatannya ini dia juga susah untuk mencari pasangan, bukan susah melainkan tidak punya waktu untuk mencari serta berkencan kesana kemari.
Jangan kalian pikir CEO di kantor Jennie masih muda. Kalau kalian berpikir demikian kalian salah besar!
CEO dikantor Jennie seorang pria berumur yang sudah memiliki istri. Bahkan Istrinya pun mengenal Jennie dengan baik, menganggapnya seperti anak sendiri.
Jennie memasuki ruangannya, dan beruntungnya dia belum terlambat walau beberapa menit lagi dia akan membacakan jadwal sang CEO.
"Huftt!" ucapnya sambil menghilangkan peluh yang membasahi hidung serta dahinya.
Jennie pun menduduki kursinya lalu merenggangkan tubuhnya.
Dirasa cukup untuk merilekskan otot-ototnya, dia pun mengambil botol air mineral berukuran kecil.
Menegak minuman tersebut dengan rakus. Setelah air tersebut habis tak tersisa Jennie pun mengambil I-Pad yang berisi jadwal sang CEO.
Tepat pukul 6.45 Jennie berada di depan pintu ruangan CEO untuk menyambut Pak Lee beserta asisten pribadinya.
Terkadang juga Jennie standby di depan lift khusus petinggi kantor untuk membacakan jadwal sang CEO sambil berjalan.
"Pagi pak" ucapnya sambil membungkukkan badannya.
Sang CEO pun mengangguk, lalu Jennie membacakan jadwal hari ini dengan berjalan mengikuti Pak Lee- selaku CEO masuk kedalam ruangannya.
Setelah membacakan jadwal dan menjawab pertanyaan yang beberapa kali dilontarkan pak Lee Jennie pun pamit undur diri.
Melangkahkan kakinya menuju ke ruangannya kembali karena perlu menyiapkan beberapa berkas untuk meeting.
Jennie menuju printer yang berada diruangannya untuk mencetak beberapa bahan untuk meeting.
"What, kok tintanya habis sih gua kan jadi repot" ucapnya kesal lalu menuju ke printer yang jaraknya lumayan jauh dari ruangannya.
Dia pun mengetuk-ngetuk jarinya sembari menunggu kertas-kertas tersebut.
Setelah semuanya selesai, ia melangkahkan kakinya menuju ruangannya lagi untuk mengambil map.
Tok tok tok
"Masuk!"
"Pak ini bahan meeting nanti dalam bentuk hard file" ucap Jennie sambil menyerahkan map nya
"Terimakasih Jennie, ada lagi?"
"Pak 1 jam lagi anda meeting dengan klien dari Jepang pak"
"Baik Jennie, kamu boleh pergi"
"Baik pak"
Jennie pun melangkahkan kakinya yang terbalut heels dengan cepat, rambut kuncir kudanya bergoyang sesuai dengan lenggok jalan sang wanita tersebut.
Setelah sampai diruangannya Jennie mengambil satu bungkus roti yang dia simpan di dalam tasnya.
Dia sangat lapar karena tadi pagi harus terburu-buru agar tidak terlambat masuk kantor.
Jennie pun melahap rotinya dengan rakus, mengakibatkan dirinya tersedak.
Buru-buru ia meminum air mineral yang ada di mejanya sambil sesekali menepuk dadanya.
Setidaknya dia tidak ingin meninggal karena tersedak roti tersebut.
Setelah menyantap rotinya tersebut ia merebahkan diri pada sofa yang berada diruangannya.
Yah setidaknya benar-benar sebentar, karena hanya merebahkan dirinya 10 menit.
Biasanya untuk menunggu jam meeting mulai Jennie, mengatur jadwal pak Lee kembali entah ada yang di cancel maupun ada jadwal baru dadakan.
Contohnya, siang nanti pak Lee ingin makan siang dengan istrinya. Mau tidak mau Jennie harus menelpon klien yang seharusnya meeting pada siang nanti.
Berakhirlah Jennie yang harus mengatur jadwal ulang pak Lee.
Jennie sih tak masalah toh memang itu pekerjaannya.
Beberapa puluh menit berkutat dengan laptopnya, Jennie melirik jam tangannya. Ternyata meeting sebentar lagi dimulai.
-BERSAMBUNG-
Disini hanya menyajikan cerita bukan hati, jadi para pembaca bebas untuk sekedar singgah atau menetap🙂Sabar ya bund, Jennienya belum ketemu Jaehyun😂
Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan comment ya
Terimakasih sudah membaca cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
BERONDONG• JAEHYUN
Fanfiction- Jaehyun × Jennie- "APA! LU SUKA SAMA GUA??!!" "Kakak kalau begitu tambah lucu tau" ‼️WARNING‼️ -Typo bertebaran kayak fakboi yang bertebaran dimana-mana -Bahasa campur aduk kek perasaan gua ke doi --Tolong hargai karya ini dengan vote dan comment...